bakabar.com, MEDAN – Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, erupsi pada Kamis (21/1) sekira pukul 12.00 WIB.
Erupsi Sinabung menyemburkan debu vulkanik berwarna kelabu setinggi kurang lebih 500 meter.
“Erupsi Gunung Sinabung jelas kelihatan hingga kabut 0-I. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50-200 meter di atas puncak kawah,” kata Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Natanail Perangin-angin saat dihubungi dari Medan, dilansir Antara, Kamis.
Ia menyebutkan cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara. Suhu udara 16-26 derajat celcius.
“Gunung api Sinabung berada 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl),” ujar Natanail.
Sebelumnya, Gunung Sinabung erupsi pada Rabu (20/1) sekitar pukul 05.25 WIB, namun tinggi kolom abu tidak teramati.
Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi lebih kurang tiga menit 21 detik.
Saat ini, kata Natanail, Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi warga maupun petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung.
Selanjutnya radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila ke luar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.
Selain itu, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
“Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta agar tetap waspada terhadap bahaya lahar,” jelas Perangin-angin.