Dishut Kalsel

Gunakan Peralatan Seadanya, Kepala Tahura Sultan Adam Berjibaku Padamkan Karhutla

apahabar.com, BANJARMASIN – Dalam perjalanan dari Desa Artain, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar menuju Banjarbaru, Kepala Tahura…

Featured-Image
Kepala Tahura Sultan Adam Rahmad Riansyah bersama Tim Brigdal Karhutla berusaha melakukan pemadaman karhutla di perbatasan Desa Artain dengan Rantau Balai. Foto – Dishut Kalsel for apahabar.com

bakabar.com, BANJARMASIN – Dalam perjalanan dari Desa Artain, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar menuju Banjarbaru, Kepala Tahura Sultan Adam Rahmad Riansyah dikagetkan dengan kobaran si jago merah, pada Rabu (18/09) kemarin.

“Si jago merah berkobar tepat di tepi jalan perbatasan Desa Artain dengan Rantau Balai,” ucap Kepala Tahura Sultan Adam, Rahmad Riansyah melalui siaran pers yang diterimabakabar.com, Kamis (19/09) siang.

Melihat kobaran api, ia bersama rombongan langsung turun ke lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Pastinya, dengan jetshoter yang selalu dibawa ke mana saja,” bebernya.

Mereka bersama-sama menanggulangi kebakaran, dengan peralatan seadanya.

Di lokasi kejadian, ia mengakui sangat kesulitan memperoleh air. Meski ada, namun jaraknya sangat jauh.

“Sedikitnya, perlu waktu 20 menit untuk mengambilnya,” ungkapnya.

Demi menghindari meluasnya kobaran api, ia pun meminta bantuan Tim Brigdal Karhutla melalui radio komunikasi (HT).

“Sekitar 1,5 jam, Tim Brigdal Karhutla pun tiba. Dengan sigap mereka mengatasi kebakaran lahan yang terjadi,” tandasnya.

Sebelumnya, kedatangan Kepala Tahura Sultan Adam ke Desa Artain, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, dalam rangka mensosialisasikan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait hukum membakar hutan dan lahan.

Ia tak sendiri. Melainkan, ditemani Kepala Seksi Pemanfaatan, KRPH Sungai Luar, Penyuluh Kehutanan, dan Media Info Tahura Sultan Adam.

Di hadapan para pemilik izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH), Rahmad menuturkan, haram hukumnya membakar hutan dan lahan.

Warga, kata dia, diharapkan tak membakar hutan dan lahan. Namun, ikut serta dalam mengendalikan dan mengantisipasi terjadi kobaran api.

Selain itu, ia juga melakukan survei tentang potensi desa yang bisa dikembangkan. Seperti halnya, lebah madu hutan yang merupakan hasil hutan bukan kayu (HHBK).

Dalam perbincangannya bersama Kepala Desa Artain, ia melihat, desa itu banyak memiliki potensi yang layak untuk dikembangkan.

Misalnya, agrowisata dan menjadikan pisang sunrise sebagai produk unggulan.

“Sehingga, jika menyebut Artain, orang pasti ingat pisang sunrise,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Artain, Asmadi sangat bangga atas kunjungan Kepala Tahura Sultan Adam bersama rombongan.

Ia mengucapkan syukur yang tak terhingga. Apalagi, akses menuju desa Artain sudah bisa dilewati menggunakanmobil.

Mengingat, kurang lebih 25 tahun silam kendaraan roda empat belum bisa menuju desa tersebut.

“Mendengar arahan dan harapan Kepala Tahura agar desa Artain dijadikan agrowisata, kami atas nama warga menyambut baik ide tersebut. Kami akan siapkan lahan seluas 15 hektare, tidak jauh dari permukiman warga,” pungkasnya.

img

Foto - Dishut Kalsel for bakabar.com

Baca Juga: KPH Cantung Padamkan Api di Kotabaru, 6 Hektar Lahan Ludes!

Baca Juga: Hadapi Karhutla, Dishut Kalsel Gelar Salat Istigasah bersama Anak Yatim

Reporter: Muhammad RobbyEditor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner