Akselerasi 5G

Giga City Dimulai dari Solo, Era Baru Koneksi Jaringan 5G di Indonesia

Kepala Proyek Bisnis Mastel Jorius Sumampouw mengatakan akan mengakselerasi 5G ke seluruh penjuru Indonesia setelah diawali dari Solo.

Featured-Image
Kepala Proyek Bisnis Mastel Jorius Sumampouw. Foto: apahabar.com/Fernando

bakabar.com, SOLO - Kepala Proyek Bisnis Mastel, Jorius Sumampouw mengatakan akan mengakselerasi 5G ke seluruh penjuru Indonesia setelah diawali dari Solo, Jawa Tengah.

"Kota Solo sejak bulan Agustus lampau ada kerja sama akselerasi 5G. Teknologi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Kemudian percepatan pengembangannya dilakukan di Kota Solo," ungkap Jorius pada peluncuran Gigacity Summit di Solo Technopark, Kamis, (21/12).

Jorius menjelaskan akselerasi 5G dalam Giga City ini merupakan perwujudan komitmen penuh dari berbagai pihak di Indonesia. Baik dari pemerintah maupun dari operator.

"Agar 5G segera merata di Indonesia, pembangunan itu sedang diakselerasi. Teknologi 5G, kita kenal di 4G, bahkan masih ada 2G. Berangsur-angsur akan diselesaikan pemerintah. Operator juga sepakat bahwa kebutuhan 5G dapat segera direalisasikan," katanya.

Baca Juga: Kredit Xiaomi Redmi Note 12 Pro 5G, Cicilannya Mulai Rp300 Ribuan

Sementara itu, Inspektur Jendral Kementerian Komunikasi dan Informatika, Arief Tri Hardiyanto mengatakan bahwa Indonesia memiliki visi Indonesia Digital 2045.

"Ini merupakan visi jangka panjang 20 tahun ke depan menuju 100 tahun Indonesia Merdeka. Dengan harapan membawa Indonesia keluar dari middle income trap jadi negara dengan ekonomi maju tahun 2045," jelasnya.

Menurut Arief, target tersebut tidaklah mudah terealisasi di tengah perubahan teknologi yang sangat cepat.

Baca Juga: Realme C67 Tawarkan Chipset Snapdragon dan Kamera 108MP, Harganya?

Namun, terpenting kata dia, mempunyai kejelasan dengan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dibenahi untuk berhasil menuju arah tersebut.

"Dalam hal ini Kemenkominfo melibatkan berbagai pemangku kepentingan sehingga visi Indonesia Digital menjadi aspirasi kita bersama," sambungnya.

Ia juga berharap ke depan kolaborasi makin baik dan berkualitas, terutama pemerintah dan operator.

Arief mengatakan ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam aspek infrastruktur digital yaitu mobile broadband, coverage, dan juga populasi.

Baca Juga: Samsung Galaxy M34 5G Punya Bodi Lengkung dan Layar Lebar, Harganya?

Pemerintah pun telah menargetkan rata-rata kecepatan unduh mobile broadband di atas 100 Mbps pada tahun 2029 dan 760 Mbps pada 2045.

Pada aspek ekonomi digital ditargetkan kontribusi pada PDB mencapai 19 persen atau senilai Rp22.513 triliun.

"Selain itu, pada 2044 ditargetkan indeks masyarakat digital Indonesia berada di peringkat 4. Ini bukan tantangan ringan di tengah rendahnya kecepatan internet. Tahun ini Indonesia menduduki peringkat ke-96 dari 143 negara di dunia dengan kecepatan internet mobile rata-rata 24,21 Mbps," katanya.

Sementara itu, diharapkan kolaborasi ini dapat memberikan kontribusi yang berarti untuk peningkatan kecepatan internet baik internet mobile broadband maupun fixed broadband di Indonesia.

Editor
Komentar
Banner
Banner