Gempa Cianjur

Geruduk Pendopo Cianjur, Ribuan Warga Terdampak Gempa Tuntut Transparansi Bantuan Rumah

Aksi warga menuntut agar pemerintah segera membagikan bantuan  stimulan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk para korban gempa Cianjur

Featured-Image
Ribuan masyarakat terdampak bencana gempa Cianjur saat melakukan aksi Unras di Pendopo Bupati Cianjur, Rabu (11/01/2023). (Foto: apahabar.com/Hasbi)

bakabar.com, CIANJUR – Ribuan masyarakat yang terdampak gempa serta organisasi masyarakat (Ormas) lainnya melakukan aksi Unras 111 Masyarakat Menggugat di Pendopo Kabupaten Cianjur, Rabu (11/1).

Salah seorang Koordinator Aksi, Iman Parsiman mengatakan aksi yang digelar itu, menuntut agar pemerintah segera membagikan bantuan  stimulan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk para korban gempa Cianjur.

“Kami menuntut segera bagikan stimulan dari presiden kepada para korban gempa, apabila ada pembangunan untuk para korban tidak melalui pihak ketiga, titik,” tuturnya, kepada wartawan disela-sela aksi, Rabu (11/1).

Baca Juga: KPK Verifikasi Laporan Dugaan Penyelewengan Dana Gempa oleh Bupati Cianjur

Ia mencontohkan jika ada warga korban gempa yang rumahnya roboh akibat gempa sebaiknya langsung diserahkan kepada warga bersangkutan tapi tidak lagi  melalui pihak lain.

“Contoh si A akan membangun rumah, kan pakai uang yang tadi, itu tidak melalui pihak ke tiga tapi bangun sendiri sendiri. Orang sekarang sudah pada pinter kok. Dalam kondisi terjepit manusia dengan sendirinya akan pintar sendiri, saya yakin itu,” lanjut dia. 

Para pengusaha sendiri menurutnya diajak bergabung untuk mensuplai barang dan bukan untuk membangun. 

“Pengusaha lokal silahkan bergabung dengan kami untuk mensuplay, tapi bukan untuk membangun, untuk menyuplai bahan bangunan silahkan . Tapi tidak boleh membangun sebagai suplayer silahkan, tapi bukan untuk kontraktor,” jelasnya. 

Baca Juga: PUPR Targetkan 80 Rumah Tahan Gempa RISHA Cianjur Selesai Akhir 2022

Untuk pembangunan rumah yang dibangun oleh pemerintah akan memanggil pihak ketiga. Sedangkan, menurut Iman warga banyak yang tidak menyetujuinya. 

“Kelihatannya ini akan memanggil pihak ke tiga untuk membangun rumah-rumah yang akan dibangun oleh pemerintah. Kasih SOP, kasih gambar dan sebagainya kepada para korban, dampingi lah sama pengawas. Selesai perkara,” bebernya. 

Terkait aksi yang menjadi tuntutan hanya dua, pertama segera bagikan bantuan yang dijanjikan oleh Jokowi untuk Cianjur dan tidak melalui pihak ketiga.

“Bantuan untuk para korban segera dibagikan. Mau satu tahap, dua tahap, atau tiga tahap segera dibagikan. Terus pembangunan tidak melalui pihak ketiga sudah selesai. Yang lokal libatkan, tapi tidak untuk membangun,” katanya.

Baca Juga: PUPR Targetkan 80 Rumah Tahan Gempa RISHA Cianjur Selesai Akhir 2022

Hal yang sama disampaikan koordinator aksi lainya Deni Sunarya (Mang Gawel) yang mengatakan aksi ini dilakukan karena pihaknya menilai Pemkab Cianjur gagap dalam menangani bencana gempa serta gagal dalam menjaga amanah, sehingga banyak bantuan baik donasi dari dalam negeri maupun luar negeri tidak disampaikan kepada yang berhak.

Melihat banyaknya kejanggalan dalam penanganan gempa tersebut, Gawel berharap aparat penegak hukum untuk segera mengusut tuntas.

Selain itu, ia juga berharap pemerintah pusat dan semua pihak terkait untuk segera turun tangan menanggapi tata kelola bencana yang dilakukan Pemkab Cianjur yang selalu berbau politik.

"Banyak hal yang menjadi alasan kuat kami untuk menggelar aksi ini. Selain adanya dugaan korupsi dan segudang kejanggalan dalam penanganan gempa, kami juga melihat bahwa yang seharusnya menjadi urusan kemanusiaan, namun malah dijadikan ajang kampanye politik. Semua harus satu warna sampai lato-lato saja harus warna merah," tandasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner