Pemilu 2024

Gerindra Dinilai Ketar-Ketir Cak Imin Keluar Koalisi: Gerus Suara NU?

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPO) Dedi Kurni Syah, menilai Gerindra khawatir kehilangan suara NU, usai Nasdem gandeng PKB.

Featured-Image
Cak Imin dipeluk usai datang di HUT-25 PAN. (Foto: apahabar.com/Aditama)

bakabar.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPO) Dedi Kurni Syah, menilai Gerindra khawatir kehilangan suara NU, usai Nasdem gandeng PKB.

"Gerindra alami kekhawatiran kehilangan suara NU di Jatim dan Jateng,"kata Dedi, di Jakarta, Sabtu (2/9)

Pasalnya, hadirnya PKB di kubu Anies Baswedan cukup potensial,  karena PKB adalah partai terbesar kelompok Nahdliyin, dengan basis di Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

"Sehingga bisa meredam kekuatan PDIP yang usung Ganjar. Hanya saja, di Jawa Timur Demokrat juga miliki porsi besar, akan sangat kuat jika Demokrat tetap berada di barisan," jelasnya.

Baca Juga: Cak Imin Bakal Diperiksa KPK soal Korupsi di Kemnaker

Namun, menurut Dedi meskipun Nasdem menduetkan Anies dengan Cawapres dari tokoh NU, ia menilai elektabilitas PKB tak sejalan dengan elektabilitas Muhaimin Iskandar.

"Inilah persoalannya, jika rival juga mengambil Cawapres dari tokoh NU, maka Muhaimin akan kian kesulitan mengondisikan suara,"tandasnya.

Semata hanya ingin mengeruk suara pendukung Cak Imin dari ketokohan sebagai NU, Nasdem tak mempersoalkan hal tersebut.

Sebelumnya, Kamis (31/8), pihak Partai Demokrat mengumumkan bahwa Partai NasDem membuat keputusan sepihak dengan membentuk kerja sama dengan PKB sekaligus menetapkan Cak Imin sebagai bakal cawapres untuk Anies.

Baca Juga: Zulhas Soal Cak Imin Pindah ke Anies: Belok Enggak Kasih Lampu Sein

Kabar penetapan Cak Imin sebagai bakal cawapres itu diumumkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya melalui siaran pers setelah mendapat konfirmasi dari Sudirman Said selaku utusan Anies.

Cak Imin dan PKB masih tergabung dalam KKIR atau Koalisi Indonesia Maju bersama Partai Gerindra, PAN, dan Golkar. Sementara itu, Partai Demokrat telah resmi mencabut dukungannya untuk Anies pada Jumat (1/9) malam.

Editor


Komentar
Banner
Banner