bakabar.com, JAKARTA – Bertepatan dengan Hari Waisak pada Rabu (26/5/2021), langit malam akan menampilkan gerhana bulan total perige.
Pihak Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengatakan aktivitas ini terjadi selama 18 menit 28 detik.
“Gerhana ini akan berlangsung dengan durasi parsialitas selama 3 jam 8 menit 12 detik dan durasi totalitas yang cukup singkat, yakni selama 18 menit 28 detik,” tulis Lapan, dikutip dari akun Instagram resminya, Senin (24/5/2021).
Lapan menuliskan puncak gerhana terjadi pada pukul 18.18.43 WIB/19.18.43 WITA/20.18.42 WIT. Dijelaskan juga aktivitas terjadi dengan magnitudo umbra 1,0153 dan magnitude penumbra 1,9787.
Aktivitas ini bisa disaksikan saat bulan terbit dari arah timur-tenggara hingga tenggara yang dekat dengan konstelasi Scorpius.
Menurut BMKG, Gerhana Bulan Total bisa disaksikan di seluruh Indonesia.
Berikut jadwal pengamat gerhana bulan seperti dikutip dari situs bmkg.go.id:
1. Indonesia Bagian Barat (WIB)
Gerhana mulai pukul 15.46
Gerhana sebagian mulai pukul 16.44
Gerhana total mulai 18.09
Puncak gerhana 18.18
Gerhana total berakhir 18.28
Gerhana sebagian berakhir 19.52
Gerhana berakhir 20.51
2. Indonesia Bagian Tengah (WITA)
Gerhana mulai pukul 16.46
Gerhana sebagian mulai pukul 17.44
Gerhana total mulai 19.09
Puncak gerhana 19.18
Gerhana total berakhir 19.28
Gerhana sebagian berakhir 20.52
Gerhana berakhir 21.51
3. Indonesia Bagian Timur (WIT)
Gerhana mulai pukul 17.46
Gerhana sebagian mulai pukul 18.44
Gerhana total mulai 20.09
Puncak gerhana 20.18
Gerhana total berakhir 20.28
Gerhana sebagian berakhir 21.52
Gerhana berakhir 22.51
Gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.
Gerhana bulan total terjadi saat posisi matahari-bumi-bulan sejajar. Hal ini membuat bulan masuk ke umbra bumi. Akibatnya, saat fase totalitas gerhana terjadi bulan akan terlihat kemerahan.