bakabar.com, BANJARBARU - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berbenah. Bertransformasi sebagai gerbang ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, sederet megaproyek jalan dan jembatan antarprovinsi disiapkan.
"Sedikitnnya delapan proyek pembangunan infrastruktur berbasis kewilayahan yang disusun untuk mendukung konektivitas IKN," papar Kepala Seksi Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, Wahid Ramadani, Jumat (23/6).
Baca Juga: Kopassus, OPM, dan Kapten Philips
Baca Juga: Sembilan Bulan Tragedi Km 171 Tanbu, Walhi Kalsel: Pemerintah Lalai!
Posisi pertama adalah pembangunan Jalan Banjarbaru-Batulicin. Jalan ini menghubungkan antara kawasan inti Kawasan Strategis Nasional (KSN) Perkotaan Metropolitan Banjarbakula dengan Kawasan Industri (KI) Batulicin.
Kemudian pembangunan Jembatan Kalimantan-Pulau Laut. Jembatan yang sudah lama diidam-idamkan itu diproyeksikan untuk mendukung akses Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mekar Putih menuju IKN.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
Jembatan Tabukan-Dadahup dan infrastruktur jalan penghubung, juga termasuk delapan proyek pembangunan infrastruktur berbasis kewilayahan yang direncanakan Kalsel.
Baca Juga: Batola dan Kapuas Pertegas Komitmen Pembangunan Jembatan Tabukan-Dadahup
Jembatan tersebut menghubungkan Kecamatan Tabukan di Barito Kuala dengan Kecamatan Kapuas Murung di Kapuas, Kalimantan Tengah, "Pembangunan jembatan ini terkait dengan rencana pembangunan jalan lintas barat," jelas Wahid.
Adapun rencana keempat berupa pembangunan Jalan Lintas Barat yang menghubungkan Barito Kuala-Tabalong, diikutu rencana kelima berupa pembangunan jaringan Tol Batulicin-Tanah Grogot.
Selanjutnya pembangunan Jalan Halong-Manggalau sebagai alternatif penghubung sisi timur dan sisi barat Kalsel ke IKN. Lalu pembangunan jalan alternatif Lintas Tengah Banjarmasin-Tanjung untuk mendukung konektivitas Banjarbakula menuju IKN.
Sementara rencana terakhir adalah pembangunan Jembatan Barito II. Ini mendukung konektivitas di bagian timur Kalsel dan menghubungkan pusat pertumbuhan ekonomi di Kalteng.
"Untuk mewujudkan semua proyek itu, Pemprov Kalsel akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat sebagai pemilik kewenangan," tukas Wahid.
Baca Juga: Transformasi Bermukim, PUPR dan OIKN Kolaborasi Kelola Hunian Pekerja
Sementara Kepala Badan Perencanaan Daerah Kalsel, Ariadi Noor, telah mengusulkan sejumlah pembangunan strategis kepada pemerintah pusat. Salah satu yang diprioritaskan adalah Jalan Banjarbaru-Batulicin.
"Untuk merampungkan pembuatan Jalan Banjarbaru-Batulicin, masih diperlukan anggaran sekitar Rp700 miliar. Inilah yang membuat Kalsel memerlukan dukungan APBN," sahut Ariadi.