bakabar.com, JAKARTA – Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer mengakui pendukung Presiden Joko Widodo saat ini sudah mulai tidak solid. Terlebih saat ini para pendukung sudah mulai terbagi-bagi.
Ebenezer mengungkapkan kelompok pertama merupakan kelompok relawan Jokowi yang terus mendorong presiden agar menjadi sebagai 'monster' politik.
“Bisa terlihat dalam acara di GBK (Gelora Bung Karno) kemarin, dalam pernyataan Benny Ramdhani yang mengatakan ‘kita ini banyak pak, kita siap tempur’,” ungkapnya dalam Diskusi Kedai Kopi, Minggu (4/12).
Baca Juga: Nekat! 2 Pencopet Ini Beraksi di Depan Presiden Jokowi
Diketahui, relawan Jokowi mengadakan acara Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Sabtu (26/11).
Dalam acara tersebut, sempat viral cuplikan Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Ramdhani yang mengatakan ‘kita ini banyak pak, kita siap tempur’.
Berdasarkan video tersebut, Ia mengaku bingung dengan pernyataan Benny Ramdhani yang berbicara tentang mengedepankan kuantitas daripada kualitas.
“Saya heran seorang pejabat publik relawan jokowi bicara kuantitas, kalau saya saat ini, lebih memilih bicara kualitas, bukan persoalan jumlahnya banyak,” jelasnya.
Baca Juga: Gara-Gara PJ Kepala Daerah, Cucu Bung Hatta Gugat Jokowi dan Mendagri
Ebenezer juga merasa bingung terhadap penggunaan kata diksi tempur yang disampaikan oleh Benny Ramdhani.
“Saya bingung apa yang mau ditempurin, karena kita tidak dalam pada posisi kampanye,” kata Immanuel.
Relawan Pencari Uang dan Jabatan
Kelompok lainnya adalah relawan yang mencari uang, dengan memanfaatkan kelompok pendukung Presiden Jokowi, sebagai wadah pencari uang.
Relwan tersebut, kata Ebenezer, hanya datang untuk motifnya tersendiri. Relawan yang tidak hanya untuk mencari uang, tapi juga mengincar jabatan.
“Masih ada yang mencari duit, masih ada yang mengincar jabatan, masih ada yang menjilat,” ucapnya.
Relawan Inkonsisten
Selain itu, Imanuel menyebut bahwa acara yang diselenggarakan di GBK tersebut, merupakan aksi relawan yang buruk.
Alasannya adalah karena setiap relawan yang menghadiri acara tersebut, sangat tidak konsisten antara satu dengan yang lainnya.
Baca Juga: Jokowi 'Ngambek' Kecolongan Temukan Ekspor Paksa Usai Kalah Digugat WTO
“Satu kelompok ada yang bicara tegak lurus dengan Presiden Jokowi. Tapi kelompok lainnya bilang kita tidak dukung gancar, tapi sudah menawarkan nama-nama calon Presiden,” tukasnya.
Selain tidak konsisten, hal itu menunjukkan bahwa kelompok relawan Jokowi saat ini, sudah tidak lagi solid.
“Kemarin itu saling mereka menutupi saat mereka bilang ‘oh tidak kok kita ini sangat solid’ padahal itu bohong semua, kita tahu semua tidak ada yang solid,” tutupnya.