bakabar.com, LUMAJANG - Gunung Semeru kembali mengeluarkan guguran lava pijar dengan jarak luncur 800 meter ke arah sungai Besuk Kobokan, Lumajang, Jawa Timur.
Peristiwa tersebut terjadi pada pagi dini hari antara pukul 00-00 hingga 06.00 WIB, Senin (13/2).
Petugas Pos Pantau Gunung Api Semeru, Ghufron Alwi dalam laporannya meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai Besuk Kobokan karena berpotensi terkena awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Baca Juga: PVMBG Imbau Penambang di DAS Waspadai Awan Panas Guguran Gunung Semeru Sore Ini
Tidak hanya guguran lava pijar, pihaknya juga melaporkan terdengar beberapa kali suara gemuruh akibat erupsi.
"Teramati 1 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 800 meter ke arah besuk kobokan. Terdengar beberapa kali suara gemuruh letusan," kata Ghufron dalam laporannya, dikutip bakabar.com, Senin (13/2).
Hingga kini, Gunung Semeru masih dalam status level 3 atau siaga. Aktivitas erupsi masih terus terjadi.
Baca Juga: Gunung Semeru Muntahkan Abu Setinggi 700 Meter, Kondisi Angin Kencang
Terbaru, selama periode 6 jam, Gunung Semeru mengalami erupsi sebanyak 23 kali dengan amplitudo 14-21 mm, durasi 64-136 detik. Dari pos pantau juga teramati 3 kali letusan dengan kolom abu setinggi 400 meter.
"Teramati 3 Asap letusan atau hembusan tinggi lk 200 - 400 meter warna putih - kelabu condong ke arah timur laut," tuturnya.
Tidak hanya potensi erupsi, guguran awan panas dan lava pijar, ancaman lain bisa terjadi seperti banjir lahar panas dan dingin. Dalam banjir lahar, pos pantau Gunung Semeru juga sempat melaporkan adanya pelepasan gas panas dari banjir lahar yang terjadi Minggu sore (12/2).
"Getaran banjir lahar hujan terekam 1 kali dengan amplitudo 35 mm, durasi 18000 detik," tukasnya.