bakabar.com, JAKARTA - Gempa yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2) bukan hanya menghancurkan ribuan rumah penduduk, tapi juga bangunan-bangunan bersejarah yang sudah berusia tua.
Melansir CNN, Masjid Sirvani yang bersejarah, yang konon dibangun pada abad ke-17, sebagian runtuh. Kubah dan dinding bagian timur masjid tersebut terlihat runtuh dan mengalami kerusakan parah.
Lokasi Masjid Sirvani berada di Distrik Sahinbey, bersebelahan dengan Kastil Gaziantep, yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO di Turki, yang juga rusak parah usai gempa bumi dahsyat dan gempa susulan yang menggetarkan bagian selatan negara tersebut.
Beberapa benteng di bagian timur, selatan, dan tenggara Kastil Gazientep hancur akibat gempa. Puing-puingnya berserakan di jalan. Pagar besi di sekitar lapangan roboh dan menutupi trotoar di sekitarnya.
Tembok penahan di sebelah kastil juga runtuh. Di beberapa bastion kastil, terlihat retakan besar setelah gempa. Menurut penggalian arkeologi, kastil ini pertama kali dibangun sebagai menara pengawas pada periode Romawi pada abad II-IV M dan berkembang seiring waktu.
Menurut Museum Turki, bentuk kastilnya yang sekarang adalah kebijakan dari kepemimpinan Kaisar Bizantium Justinian I yang berlangsung pada periode 527-565 M.
Sementara itu, di kota kuno Aleppo, Suriah, benteng yang usianya bahkan lebih tua juga rusak. The Citadel, yang ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia oleh UNESCO, telah rusak akibat pertempuran bertahun-tahun di kota itu selama dekade terakhir.
Saat gempa, kubah yang berada di atas menara di dalam masjid Citadel ikut runtuh. Ada juga retakan besar di sepanjang menara dan pintu masuk Citadel juga mengalami kerusakan.
Selain itu, Kastil Al-Marqab di Suriah, yang berada di selatan kota Baniyas, juga dilaporkan rusak akibat gempa.
Lebih dari 7 ribu orang tewas akibat gempa dahsyat yang menimpa Turki dan Suriah pada Senin (6/2). Kedutaan Besar RI untuk Turki di Ankara melaporkan sejauh ini ada lima warga negara Indonesia (WNI) yang hilang kontak sejak gempa terjadi.