bakabar.com, JAKARTA - Nama Arkhan Kaka benar-benar meroket di Piala Dunia U-17 2023. Bermain gemilang dengan mencetak dua gol, membuatnya digadang-gadang sebagai penyerang berbakat Indonesia masa mendatang.
Namun, pertanyaannya adalah, apakah prestasi Arkhan Kaka di turnamen ini dapat menjadi pijakan untuk bersinar di tingkat lebih tinggi?
Arkhan Kaka menjadi pusat perhatian dengan kontribusinya yang mencolok selama fase grup Piala Dunia U-17.
Kinerjanya yang mengesankan menciptakan ekspektasi tinggi dari publik sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Sempat Dianggap Sepi, Penonton Piala Dunia U-17 2023 Tembus 400 Ribu
Ayahanda Arkhan Kaka, Purwanto juga berkarir di sepak bola Indonesia dan bermain di berbagai klub ternama di tanah air memberikan perspektif unik.
Namun apakah pengalaman sang ayah dapat menjadi panduan bagi Arkhan Kaka dalam menghadapi tekanan dan tuntutan di level senior.
Meski masih berusia 16 tahun, Arkhan Kaka pasti akan dihadapkan tantangan besar untuk membuktikan dirinya di panggung yang lebih besar.
Di tengah kondisi sepak bola lokal yang masih menantang, apakah Kaka dapat membawa kesejukan dan kilau baru untuk Timnas Indonesia kedepannya.
Baca Juga: Kalah 1-3 dari Maroko, Timnas Indonesia U-17 Terancam Tersingkir
Arkhan Kaka harus banyak belajar dari deretan nama besar yang pudar, seperti melihat kisah Maldini Pali dan Muchlis Hadi yang pernah bersinar namun kemudian redup, menjadi pembelajaran berharga.
Sehingga, Arkhan Kaka dapat menghindari nasib serupa dan menjadi pemain yang konsisten di kancah sepak bola Indonesia.
Berikut beberapa nama yang sempat berkilau di Timnas usia muda lalu meredup di level senior:
1. Maldini Pali
Nasib Maldini Pali bisa dibilang dari Puncak kebesaran menjadi keheningan. Mantan pesepakbola berdarah Bumi Manakarra Mamuju itu mengalami perjalanan yang kontras setelah kemegahannya bersama Timnas Indonesia U-19 di bawah Indra Sjafri.
Pernah digadang-gadang sebagai penerus gemilang, Maldini Pali menonjol saat mengantarkan Timnas Indonesia U-19 meraih juara Piala AFF U-19 2013.
Keberhasilannya membawa Timnas melangkah ke Piala Asia U-19 2014 menyisakan kenangan manis.
Sayangnya, kariernya tak berlangsung lama. Di usia 26 tahun, Maldini Pali tak lagi berkecimpung di sepak bola usai kontraknya habis bersama Kalteng Putra pada 2021.
2. Muchlis Hadi Ning Syaifulloh
Hampir sama seperti Maldini Pali, nasib Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, yang kini berusia 27 tahun.
Pada era Timnas Indonesia U-19 di bawah Indra Sjafri, Muchlis dikenal sebagai juru gedor yang memiliki kecepatan dan ketajaman penyelesaian.
Meskipun membela klub-klub papan atas seperti PSM Makassar, Semen Padang, Bhayangkara FC, hingga Persib Bandung, namanya sekarang menghilang begitu saja.
Gelar juara Liga 1 2016-2017 bersama Bhayangkara FC hanya menjadi kenangan di masa lalu.
3. Dedek Hendri
Nasib Dedek Hendri sempat menjadi harapan di Timnas U-18 namun sayang berakhir di perjalanan kelam.
Dedek Hendri yang berposisi sebagai kiper dipanggil Timnas Indonesia U-18 bersama Ahmad Bustomi dkk, namun ketidak konsistennya membawanya terjerumus ke lembah hitam.
Kariernya yang menjanjikan hancur ketika orang tuanya bercerai pada 10 Desember 1994.
Sejak saat itu, Dedek hidup tanpa arah yang jelas. Bahkan, pada 2016, namanya tercoreng ketika tertangkap melakukan aksi begal bersenjata api. Bahkan, hasil kejahatannya itu akan digunakan untuk membeli narkoba.
Baca Juga: Sempat Dianggap Sepi, Penonton Piala Dunia U-17 2023 Tembus 400 Ribu
Terlepas dari nama-nama tersebut, Arkhan Kaka saat ini memiliki potensi yang cukup tinggi bahkan tengah dikaitkan oleh beberapa klub Eropa.
Arkhan Kaka, dengan talenta dan potensinya, kini berdiri di persimpangan antara harapan baru dan realitas sulit di dunia sepak bola Indonesia.
Apakah Kaka akan menjadi penerus gemilang atau terjerumus dalam lupa sejarah sepak bola tanah air.