Gegara Kritik Masa Jabatan Kades, Apip Pemuda Asal Bengkulu Dipaksa Minta Maaf

Apip Nurahman, belum lama ini mencuri perhatian dengan video berisikan kritik soal masa jabatan kades 9 tahun.

Featured-Image
Seorang pemuda asal Desa Maras, Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, bernama Apip Nurahman, belum lama ini mencuri perhatian dengan video berisikan kritik soal masa jabatan kades 9 tahun. Foto-Tangkapan Layar

bakabar.com, BANJARMASIN - Seorang pemuda asal Desa Maras, Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, bernama Apip Nurahman, belum lama ini mencuri perhatian dengan video berisikan kritik soal masa jabatan kades 9 tahun.

"Hai Pak Kades yang kemarin demo minta masa jabatan diperpanjang sembilan tahun, sadarlah diri. Presiden saja lima tahun, sadarlah. Katanya ini tuntutan rakyat, rakyat yang mana? Saya sudah keliling-keliling di kampung tanya masyarakat. Enggak ada yang setuju," kata Apip dalam video yang diunggah di akun TikToknya @apipnurahman, Rabu (1/2).

Selain itu, ia menyebut jika ingin memperpanjang masa jabatan, maka jadilah rakyat jelata. Kemudian Apip juga menyindir pemerintah soal perubahan UU soal perpanjang jabatan kades.

"Kalau sembilan tahun saya mau ikut juga jadi kades. Saya mau jual rumah, sawah, dan kebun demi jadi kades sembilan tahun. Lumayan bisa kaya makan jadi kades sembilan tahun," pungkasnya.

Buntut dari video viral tersebut, Apip kemudian mendapat reaksi keras dari Dewan Pimpinan Daerah Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (DPD Papdesi) Kabupaten Bengkulu Selatan.

Melalui surat yang ditandatangani Ketua DPD Papdesi, Ridwan Agustian dan Sekretaris Ujang J, mereka meminta Apip melakukan klarifikasi di media sosial serta meminta maaf pada seluruh kades se-Indonesia. Jika tidak dipenuhi mengancam akan memperkarakan hal ini ke ranah hukum.

Pada pertemuan itu, Apip akhirnya menyampaikan permintaan maaf dan berjanji akan mencabut videonya di akun TikTok dan aku YouTube. Selain itu, ia mengaku meminta maaf secara terpaksa karena dalam pertemuan itu dirinya sempat dibentak.

"Jam 11.00 tadi saya sudah meminta maaf di hadapan pengurus PAPDESI. Saya minta maaf karena di pertemuan saya dimarah-marah. Sebelum itu saya juga dapat teror dari nomor tak dikenal yang mengancam akan mendatangi rumah saya dan keluarga gara-gara video itu. Selanjutnya video di akun media sosial akan saya cabut," ujar Apip seperti dilansir kompas.com, Kamis (2/2).

Sementara itu, Ketua DPD Papdes Provinsi Bengkulu Ridwan Agustian pun membenarkan bahwa Apip telah meminta maaf dalam pertemuan saat itu.

Ridwan juga membenarkan terjadi ketegangan saat pertemuan itu. Namun, dia menyebut yang saat itu memarahi Apip adalah pengurus Apdesi.

"Iya, dia sudah minta maaf. Namanya pertemuan kadang ada ketegangan. Namun, kami sarankan semua anggota berlaku bijak," ujarnya.

"Pada prinsipnya dorongan dari semua anggota yang meminta agar Apip meminta maaf. Saya selaku Ketua Papdesi maka sudah sewajarnya memenuhi keinginan anggota," tandas Ridwan.

Editor


Komentar
Banner
Banner