Nasional

Garuda dan Sriwijaya Sempat Pecah Kongsi, Ini Penyebabnya

apahabar.com, JAKARTA – Manajemen kerja sama Garuda Indonesia Group melalui anak usahanya Citilink Indonesia dengan Sriwijaya…

Featured-Image
Sriwijaya Air. Foto-Net

bakabar.com, JAKARTA - Manajemen kerja sama Garuda Indonesia Group melalui anak usahanya Citilink Indonesia dengan Sriwijaya sempat berantakan.

Kedua pihak sempat pecah kongsi, meski pada akhirnya keputusan rujuk. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkap alasan fenomena yang ibarat cinta lama bersemi kembali (CLBK) ini.

“Saya rasa kemarin-kemarin itu sudah ada kerja sama tapi kelihatannya komunikasinya belum jelas,” kata Rini ketika ditemui di Stasiun Juanda, Selasa (1/10/2019).

Rini menegaskan bahwa saat ini persoalan komunikasi tersebut sudah diselesaikan. Artinya, semua pihak sudah saling memberikan pengertian untuk melanjutkan KSM.

“Alhamdulillah kemarin upaya mereka rapat, tadi saya baru dikasih laporan, semuanya berjalan lancar,” urainya.

Merespons kebijakan tersebut, Rini menegaskan bahwa saat ini ada poin penting yang lebih penting untuk diperhatikan. Orientasi kerja sama kedua belah pihak, perlu mengutamakan masyarakat secara luas.

“Bagaimana yang terbaik, yang paling utama adalah untuk konsumen dan tentunya untuk kesehatan maskapai penerbangan di Indonesia. Jadi kalau kerja samanya baik, komunikasinya baik,” pungkasnya.

Sebelumnya, Citilink sempat mengajukan gugatan hukum kepada Sriwijaya Air atas dugaan wanprestasi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 25 September lalu.

Buntutnya, dua direksi Sriwijaya Air pun mengumumkan pengunduran diri pada konferensi pers Senin kemarin (30/9/2019). Keduanya yakni Direktur Operasi Capt. Fadjar Semiarto dan Direktur Teknik Romdani Ardali Adang.

“Keberlanjutan KSM ini sejalan dengan pertemuan GIAA Grup dan pemegang saham Sriwijaya difasilitasi Kementerian BUMN beberapa waktu lalu dan berikan arahan keberlangsungan KSM ini,” kata Juliandra Nurtjahjo, Dirut Citilink, yang menjadi perwakilan Garuda dalam konferensi pers bersama di Cengkareng, Tangerang, Selasa (1/10/2019).

“Dengan kesepakatan ini kami pihak GIAA Grup dan Sriwijaya berharap dengan komitmen dan momen baik ini dapat jadi titik apa namanya atau turning point kita komitmen senantiasa, pertama kedepankan safety kelaikan dari pesawat Sriwijaya menjadi prioritas,” katanya lagi.

Baca Juga: Jelang Malam, Ratusan Pengungsi Wamena Tiba di Mimika

Baca Juga: Anggota DPR 2019-2024 Diminta Perkuat Keberadaan KPK

Sumber: CNBC Indonesia
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner