bakabar.com, JAKARTA - Aliran air Kali Baru menggenangi ruas jalan Raya Bogor dan Jalan H Bokir Bin Djiung yang lebih dikenal persimpangan Hek, Kramat Jati, Jakarta Timur terendam banjir pada Rabu (15/3).
Luapan air Kali Baru itu terjadi bertepatan dengan jam padat keberangkatan kerja sehingga kemacetan tidak terhindarkan. Kemacetan bisa mencapai tiga kilometer.
Kemacetan itu terjadi baik dari ruas jalan arah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Pasar Rebo menuju Cililitan dan arah sebaliknya.
Baca Juga: Jalan Kartini Macet Parah, Warga Depok Keluhkan Angkot Ngetem Sembarangan
Aris (35) seorang pengendara dari arah Pasar Rebo menuju Cililitan mengungkapkan bahwa luapan air Kali Baru itu sudah hal yang biasa, terlebih lagi jika saat musim penghujan.
Untuk itu, jika terjadi luapan air Kali Baru, para pengendara roda dua langsung bersiaga dengan menurunkan kecepatan laju sepeda motornya.
"Di sini di Hek keluar air meluap dari ruko-ruko pasti kendaraan motor harus pelan jadi macet kalau hujan di sini selalu banjir. Apalagi waktu awal tahun sebelah situ udah nggak bisa dilewati," ujar Aris saat melintasi Lampu Merah Hek, Kramat Jati, Jakarta Timur (15/3).
Baca Juga: Kemacetan di DKI, Pj Heru: Tidak Semua Solusi Transportasi Bisa Selesai
Kondisi macet di persimpangan Hek itu juga diungkap Aris, karena diperparah dengan adanya kendaraan yang melakukan putar balik arah.
"Saya selalu lewat sini pas banjirnya di depan situ nggak tahu saya mau muter balik ke mana. Kalau muter juga jauh. Saat Hujan selalu seperti ini kalau hujan tidak berhenti selalu seperti ini. Kalau air kali di sini dibuka banjirnya bisa berkurang. Saya di sini sudah macet 20 menit dari Pinang Ranti ke Hek," tuturnya
Sementara itu, Alya (37) pengendara lainnya yang biasa melintasi persimpangan lampu merah Hek tersebut menyebut setiap terjadinya luapan Kali Baru, pasti mengakibatkan kemacetan parah dan sangat merugikan masyarakat.
Terlebih lagi, jika hal itu terjadi di saat jam mobilitas masyarakat sedang tinggi.
"Saya selalu lewat sini pak. Kalau muter juga jauh, ini sangat merugikan banget buat saya. Bayangin aja, saat hujan selalu seperti ini, kalau hujan tidak berhenti selalu seperti ini," tukasnya.
Luapan air Kali Baru itu bahkan mengakibatkan antrian panjang kendaraan hingga kurang lebih mencapai tiga kilometer.
Namun seiring dengan hujan yang berangsur mereda, kondisi debit air Kali Baru juga kini mulai berangsur menurun.