bakabar.com, JAKARTA – Sosok Cai Changpan tengah jadi buruan.
Bak adegan film, narapidana narkotika di Lapas Tangerang ini berhasil kabur lewat sebuah lubang yang digalinya, Senin (14/9).
Lubang itu menghubungkan sel tempat Cai mendekam dengan halaman bagian luar Lapas.
Polda Metro Jaya tengah berkoordinasi dengan pihak Lapas Tangerang untuk memburu gembong narkotika itu.
“Memang benar ada satu napi warga China kasus narkoba yang melarikan diri. Kita akan lakukan pengejaran terhadap yang bersangkutan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Minggu (20/9) dilansir Antara.
Namun begitu, Yusri belum membeber rincian lebih lanjut terkait proses pengejaran.
“Terkait dengan adanya napi yang melarikan diri dari Lapas, nanti kita akan berkoordinasi dengan Lapas,” kata Yusri.
Terpisah, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan pihaknya akan segera bergerak setelah Lapas menerbitkan daftar pencarian orang (DPO).
Setelah menerima DPO yang diterbitkan pihak lapas, Polda Metro Jaya juga akan membentuk tim khusus untuk mengejar napi yang bersangkutan.
“Kita akan bentuk (tim khusus) nanti, kita koordinasi dengan Polres setempat dan lainnya karena kan belum diterbitkan kan ya ini DPO-nya,” kata Tubagus.
Senin, 14 September 2020, Cai diduga kuat kabur saat pagi hari. Pelarian Cai meninggalkan sejumlah jejak.
Kepala Lapas Klas I Tangerang Jumadi memastikan ada lubang di dalam kamar sel Cai. Saat ditelusuri lubang itu terhubung ke bagian luar Lapas. Tepatnya pada bagian gorong-gorong.
“Ada, ada (lubang di luar lapas), dalam artian memang dia yang bikin, dari bikinan dia (lubang),” ujar Jumadi, dilansir dari Detik.com.
Pihak Lapas masih mencari tahu alat apa yang digunakan oleh Cai. Pun, ada tidaknya keterlibatan ‘orang dalam’.
“(Kemungkinan orang dalam terlibat) ya kalau kita semua kan mengarah ke sana, kan tidak mungkin dia sendiri, pasti ada bantuan, itu yang kita cari,” kata, Sabtu (19/9) kemarin.
Usut punya usut, pihak Lapas Tangerang sudah menemukan peralatan obeng hingga besi di sel napi tersebut. Kasus ini juga masuk radar Ditjen Pemasyarakatan Kemenkum HAM. Proses investigasi masih terus berjalan.
Editor: Fariz Fadhillah