bakabar.com, BANJARMASIN - Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina memilih legowo lantaran gagal maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kalimantan Selatan (Kalsel) 2024.
Padahal rencana sebelumnya Zairullah Azhar siap berpasangan dengan Ibnu Sina yang didapuk sebagai Cawagub Kalsel periode 2024-2029.
Hasrat tersebut pupus pasca-DPP Partai Demokrat melabuhkan dukungan ke pasangan Muhidin dan Hasnuryadi Sulaiman untuk Pilkada Kalsel 2024.
Ibnu pun harus berlapang dada tentang keputusan yang diambil Ketua DPP Partai Demokrat Agus Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“DPP memutuskan untuk mendukung H Muhidin dan Hasnuryadi. Saya diminta untuk bersabar dan mendukung sepenuhnya calon yang sudah diusung,” ujar Ibnu.
Ibnu mengatakan realitis saja DPP Partai Demokrat memberikan dukungan kepada Muhidin dan Hasnur di Pilgub Kalsel 2024.
Karena, kata Ibnu, 3 kursi yang diperoleh Partai Demokrat di DPRD Kalsel tidak bisa memuluskannya untuk maju Pilkada Kalsel 2024.
Sementara dukungan dari partai lain belum ada yang jelas mengarahkan ke Zairullah-Ibnu Sina.
“Pada prinsipnya saya legowo saja, dan sesuai arahan Ketua Umum saya tegak lulus ke DPP Partai Demokrat,” ucapnya, Selasa (23/7).
Menurutnya pemilih Banjarmasin menjadi basis pendukung Muhidin dan Hasnuryadi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel.
Perlu diketahui, Muhidin sempat menjadi Wali Kota Banjarmasin dan Hasnuryadi menjabat CEO PS Barito Putera.
“Mudah-mudahan suara Banjarmasin bisa maksimal mendukungnya,” tuturnya.
Pasangan Muhidin dan Hasnur baru mendapatkan dukungan dari 3 partai pada Pilgub Kalsel. Partai Amanat Nasional (PAN) 6 kursi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 6 kursi dan Partai Demokrat 3 kursi.
Sementara syarat maju pada Pilgub Kalsel 11 kursi DPRD Kalsel.
“Setelah mengumumkan satu lagi partai politik, kita persiapan untuk konsolidasi tim kemenangan,” pungkasnya.
