bakabar.com, KOTABARU - Puluhan warga yang tergabung dalam sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) Dayak melakukan aksi unjuk rasa, Jumat (20/1).
Aksi masa ini berlangsung di Jalan Hauling milik PT Sumber Daya Energi (SDE) yang beroperasi di Desa Magalau Hulu, Kecamatan Kelumpang Barat.
Sejumlah tuntutan pun disampaikan ke pihak PT SDE dalam aksi ini, di antaranya agar aktivitas perusahaan tidak mengganggu tempat ibadah di Magalau Hulu.
Selanjutnya, massa juga meminta agar pihak perusahaan menghormati situs sejarah milik leluhur yang dilindungi oleh negara.
"Poin berikutnya, kami juga minta supaya perusahaan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga lokal," ucap H Abdul Kadir, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalsel.
Sementara, Kabag Ops Polres Kotabaru yang memimpin langsung pengamanan aksi demo, Kompol Agus Rusdi meminta agar massa tidak melakukan penutupan kegiatan perusahaan hingga mediasi dilaksanakan.
"Aspirasi kami harapkan dapat disampaikan dengan cara yang santun, dan tidak anarkis," pinta Agus Rusdi.
Hingga sore tadi, unjuk rasa diakhiri dengan mediasi yang diadakan di Kantor Kecamatan Kelumpang Barat, dan berkenaan dengan hasilnya belum dapat terkonfirmasi media ini.
Mengamankan jalannya aksi unjuk rasa ini, sebanyak 48 personel Polres Kotabaru diterjunkan ke lokasi.