Tak Berkategori

Fix, Pengeboran Migas di Mahakam Ulu Kaltim Lanjut 2021

apahabar.com, BALIKPAPAN – Tahun 2021, Kalisat Energi Nusantara dipastikan kembali menguji sumur NK-1X. Sumur potensisal ini…

Featured-Image
Lokasi sumur NK-1X yang dibor Kalisat Energi Nusantara di dekat Kampung Mamahak Besar di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, 450 km barat laut Balikpapan. Foto: Istimewa

bakabar.com, BALIKPAPAN – Tahun 2021, Kalisat Energi Nusantara dipastikan kembali menguji sumur NK-1X. Sumur potensisal ini ada di Kampung Mamahak Besar, Kabupaten Mahakam Ulu.

"Untuk sementara saat ini sumur NK-1X dinyatakan tidak konklusif," kata Humas SKK Migas Kalimantan dan Sulawesi Sebastian Julius, Minggu (29/11) dilansir Antara.

Tidak konklusif artinya saat pengeboran mencapai kedalaman yang direncanakan, tidak ditemui cadangan hidrokarbon dalam jumlah yang ekonomis untuk ditambang.

Dalam hal sumur tajak NK-1X, menurut Sebastian, setidaknya selama pengeboran berhasil dikumpulkan contoh-contoh batuan dan lapisan tanah dari berbagai kedalaman.

"Contoh-contoh seperti itu di tangan ahli geologi berisi informasi yang tiada ternilai," lanjut Sebastian.

Sebab itu pula, Kalisat Energi Nusantara sebagai perusahaan kontraktor migas yang sepenuhnya dimiliki putra-putra Indonesia berencana untuk kembali bekerja di sumur yang sudah dibor hingga kedalaman 1.700 meter tersebut.

INVESTASI

Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT Kalisat Energi Nusantara (KEN) memulai pengeboran sumur eksplorasi di Kampung Mamahak Besar, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur pada September lalu.

Sumur NK-1X ada di Wilayah Kerja Long Hubung Long Bagun.

Sumur eksplorasi NK-1X mencapai kedalaman 1.700 meter dengan waktu pekerjaan selama 47 hari.

KEN mencoba membuktikan keberadaan hidrokarbon di struktur geologi Mamahak di formasi intra dan upper Kiham Haloq, baik dalam bentuk minyak atau gas atau kedua-duanya.

General Manager KEN Sunarno Aloy menuturkan bahwa upaya menyiapkan lokasi Sumur NK-1X menghadapi banyak tantangan alam.

Mulai dari jarak yang jauh dari pusat suplai orang, barang, dan jasa, hingga medan dari wilayah kerja.

"Kami harus membangun jetty (dermaga), kemudian membangun jalan sepanjang 6 km ke lokasi kerja melintasi hutan dan perkebunan kelapa sawit. Kemudian mengangkut peralatan pengeboran, logistik, juga orang ke lokasi melewati jalan darat, sungai, dan kembali jalan darat dengan berbagai kualitas jalan," cerita Sunarno.

Apalagi saat ini masih dalam wabah Covid-19 yang membuat pergerakan orang dan alat tidak leluasa.

"Kami sangat mengapresiasi dan menghargai semangai pionir KEN yang memulai pengeboran di bagian terjauh onshore (daratan) cekungan Kutai," kata Sebastian.

"Kami apresiasi setinggi-tingginya KEN selaku kontraktor kerja sama nasional di mana di tengah kondisi sulit seperti ini mampu merealisasi komitmen kerjanya secara tepat waktu," kata Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Arizon Suardin dalam kesempatan terpisah.



Komentar
Banner
Banner