DPRD Kalsel

Firman Yusi Ingatkan UMKM Inovatif di Era Digital

Salah satu masalah yang dihadapi oleh UMKM di Kalimantan Selatan adalah ketersediaan pasar bagi produk mereka.

Featured-Image
Firman Yusi, dalam Kuliah Umum tentang Inovasi Digital untuk Mengembangkan UMKM Tabalong. Foto: Humas

bakabar.com, BANJARMASIN - Salah satu masalah yang dihadapi oleh UMKM di Kalimantan Selatan adalah ketersediaan pasar bagi produk mereka.

Karenanya dalam rangka mendukung terus tumbuhnya UMKM di wilayah ini diperlukan langkah-langkah inovatif dari stakeholder terkait.

Hal ini diungkapkan Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Firman Yusi, dalam Kuliah Umum tentang Inovasi Digital untuk Mengembangkan UMKM Tabalong di Tanjung, Senin (13/01/2025).

Kuliah umum ini sendiri digelar dalam rangka sosialisasi Program Youth Broadcasting Class, sebuah pelatihan untuk merencanakan dan memproduksi konten media sosial yang dilaksanakan Perkumpulan Pusaka, sebuah LSM yang bergerak di bidang pendidikan berbasis di Tabalong. 

Salah satu inovasi yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan mendorong lahirnya UMKM digital yang dapat melayani perencanaan dan produksi konten promosi untuk produk UMKM. 

"Kita semua sadar betul bahwa media sosial saat ini punya kekuatan luar biasa yang dapat mempengaruhi penggunanya (netizen), informasi baik itu berita, gagasan produk dapat di antarkan langsung kepada setiap individu secara realtime," ujarnya.

Oleh sebab itu lah, Firman Yusi berharap alumni Youth Broadcasting Class di dorong untuk menjadi UMKM baru yang melayani perencanaan dan produksi konten media sosial yang dapat dimanfaatkan UMKM untuk mempromosikan produknya. "Jasa seperti ini sudah banyak tumbuh, khususnya di luar Kalimantan Selatan dan dalam rangka menghadapi tantangan perkembangan teknologi, kita harus mendorong dan mendukungnya untuk tumbuh di Kalimantan Selatan pula," paparnya.

Sementara itu, narasumber lainnya, H. Syam'ani, Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabalong menyampaikan bahwa menurut data pihaknya saat ini ada lebih dari 18.000 UMKM yang ada di Tabalong, bahkan kalau melihat data BPS jumlahnya lebih besar mencapai 24.000 UMKM.

"Harus diakui salah satu masalah yang dihadapi UMKM adalah terkait pemasaran, maka dukungan pemasaran dan promosi digital kita akui adalah sebuah keharusan," papar Syam'ani.

Editor


Komentar
Banner
Banner