Sport

FIFA Beri Kartu Kuning, Indonesia Gagal Meraup Uang Puluhan Miliar

Meski hanya diberi 'kartu kuning' oleh FIFA, Indonesia tetap merugi akibat pembatalan tuan rumah Piala Dunia U-20.

Featured-Image
Pemeliharaan rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno yang sedianya menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20. Foto: Sport Star

bakabar.com, JAKARTA - Meski hanya diberi sanksi 'kartu kuning' oleh FIFA, Indonesia tetap merugi akibat pembatalan tuan rumah Piala Dunia U-20.

Istilah 'kartu kuning' digunakan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, ketika seusai bertemu petinggi FIFA di Zurich, Swiss, Kamis (6/4).

"Kita hanya diberikan sanksi administratif, sehingga Timnas Indonesia masih bisa mencetak prestasi di SEA Games. Indonesia hanya mendapat kartu kuning, bukan kartu merah," papar Erick dalam unggahan di akun Instagram pribadi.

"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, saya menjelaskan cetak biru sepakbola Indonesia. Akhirnya FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI," imbuhnya.

Lantas yang menjadi pertanyaan, berapa besaran FIFA Forward tersebut?

Dilansir dari CNN, Jumat (7/4), FIFA Forward merupakan kebijakan baru yang diluncurkan FIFA sejak Januari 2023.

Bakal berlangsung sampai akhir 2026, program tersebut menyediakan pendanaan untuk pengembangan sepak bola di seluruh dunia.

Baca Juga: Buntut Pembatalan Piala Dunia U-20, Indonesia Hanya Dihukum 'Kartu Kuning'

Adapun FIFA Forward bernilai 5,6 juta dolar atau setara Rp83,6 miliar.

Semula sesuai rencana PSSI, FIFA Forward digunakan untuk membangun fasilitas latihan permanen Timnas Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Selain 5,6 juta untuk operasional yang berhubungan dengan sepak bola, FIFA juga memberikan dana tambahan sebesar 3 juta dolar untuk menjalankan proyek spesifik.

FIFA juga menyalurkan dana tambahan senilai 1,2 juta dolar untuk menutupi biaya perjalanan dan akomodasi tim nasional, serta pembelian perlengkapan sepak bola untuk federasi yang sangat membutuhkan.

Editor


Komentar
Banner
Banner