bakabar.com, BANJARMASIN – Polemik iring-iringan motor gede (moge) yang melintasi Jembatan Sungai Alalak terus berlanjut.
Muncul fakta terbaru yang memperlihatkan bahwa iring-iringan HDCI Indonesia Rally 2021 itu diduga dikawal polisi hingga atas jembatan.
Fakta itu diperlihatkan melalui sebuah video berdurasi 2 menit 15 detik yang diunggah akun Youtube Riza Al-Banjari.
Dalam video tersebut, terlihat dua anggota polisi mengendarai sepeda motor berada di depan rombongan.
Juga terlihat seorang polisi lalu lintas yang mengatur barisan, ketika rombongan berhenti sejenak di atas jembatan.
Dikonfirmasi soal video baru yang tersebar, Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Moch Rifa’i, menjelaskan akan kembali menindaklanjuti hal tersebut.
“Akan kami kroscek lagi. Informasi memang masih berkembang,” jelas Rifai, Jumat (24/9).
Konfirmasi Berbeda
Video itu seolah mematahkan pernyataan dari Polda Kalimantan Selatan. Seperti diwartakan sebelumnya, Kamis (23/9), polisi hanya melakukan pengawalan hingga batas seng atau di bawah jembatan.
“Pengawalan dari start sampai lokasi dipimpin captain rider. Kalau dilihat dari video itu memang mirip jaket Polantas. Tapi itu adalah captain rider,” jelas Rifa'i, Kamis (23/9).
Kendati demikian, polisi memang sempat mengawal rombongan itu di sepanjang wilayah Barito Kuala oleh kesatuan lalu lintas setempat.
Pengawalan diyakini harus dilakukan, karena dikhawatirkan iring-iringan mengganggu pengguna jalan lain.
“Kalau dilepas begitu saja, khawatir mengganggu lalu lintas karena jumlah rombongan cukup banyak, sehingga dilakukan diskresi,” tambah Rifa’i.
Lantas setelah kejadian itu viral, Polda Kalsel sudah melakukan klarifikasi kepada penyelenggara HDCI Indonesia Rally 2021.
Alasan melintas di Jembatan Sungai Alalak yang belum diresmikan itu termasuk dalam misi promosi wisata dan bakti sosial.
Juga dari hasil klarifikasi, rombongan disebut-sebut telah berkoordinasi dengan pihak proyek jembatan, sehingga diperbolehkan melintas.
“Mereka melintas di jembatan itu karena sudah berkoordinasi dengan pihak proyek atau penanggung jawab di lokasi,” tandas Rifa'i.