bakabar.com, BANJARMASIN – Di tengah pandemi, Hari Raya Nyepi di Bali diperingati dengan tapa brata penyepian atau empat pantangan oleh umat Hindu.
Tahun ini, Nyepi yang merupakan tahun baru Saka atau penanggalan versi Bali jatuh pada 14 – 15 Maret.
Berikut ini fakta menarik seputar Hari Raya Nyepi di Bali yang dilansir dari kompas.com:
1. Larangan umat Hindu saat Nyepi
Empat larangan saat Nyepi yang dilakukan selama tapa brata penyepian adalah amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), amati geni (tidak menyalakan api), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).
Maka dari itu saat Nyepi berlangsung, masyarakat Bali termasuk juga para wisatawan yang berada di sana dilarang bepergian. Jika nekat, pecalang atau petugas keamanan adat yang berpatroli akan mengamankan para pelanggar.
Kemudian, ada pula larangan jangan berisik. Hindari menimbulkan suara dalam volume besar. Jagan pula menyalakan terlalu banyak lampu. Usahakan hanya menyalakan lampu kamar saja.
2. Rangkaian upacara Nyepi
Biasanya, umat Hindu Bali akan melangsungkan beberapa upacara menjelang Hari Raya Nyepi dan juga sesudahnya.
Saat pandemi seperti ini, pelaksanaan upacara diimbau hanya dilakukan secara terbatas. Seperti yang dikatakan Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana I Gede Pitana, Selasa (24/3/2020).
"Biasanya umat Hindu ramai-ramai lakukan melasti. Prosesi panjang, arak-arakan mengambil air di tengah laut. Tapi sekarang diimbau untuk yang melasti hanya yang bertugas saja agar tidak ada kerumunan," kata Pitana.
Kemudian, untuk pawai ogoh-ogoh yang biasanya dilakukan sehari sebelum Nyepi, yakni saat pengerupukan juga ditiadakan. Pawai dianggap akan mudah menimbulkan kerumunan.
3. Internet tak mati
Untuk Hari Raya Nyepi tahun 2021 ini, jaringan internet untuk WiFi dipastikan akan tetap hidup. Namun, data seluler dan Internet Protokol Television (IPTV) akan dimatikan selama 24 jam. Mulai Minggu (14/3/2021) pukul 06.00 WITA hingga Senin (15/3/2021) pukul 06.00 WITA.
Biasanya internet akan dimatikan saat Nyepi di Bali agar pelaksanaan ibadah bisa berlangsung khusyuk. Namun karena masih pandemi, diputuskan jaringan intenet tetap dihidupkan. Tidak hanya di tempat pelayanan vital saja, tetapi juga di rumah-rumah.
4. Bali yang lengang
Bali akan terlihat lebih lengang daripada biasanya. Jalanan di Bali tidak boleh dilalui kendaraan selain mobil ambulans.
Mobil ambulans pun harus dikawal oleh pecalang ketika melaksanakan tugasnya mengantar pasien ke rumah sakit.
5. Dirindukan wisatawan
Saat Hari Raya Nyepi, banyak wisatawan yang sengaja datang ke sana untuk menikmati suasana uniknya.
Banyak dari mereka yang ingin mendapatkan pengalaman spiritual dengan melakukan yoga atau meditasi di tengah keheningan Nyepi.
Karena 24 jam tanpa polusi, tentu saja udara Bali akan tampak lebih bersih. Di malam hari kamu akan bisa melihat langit Bali yang indah dipenuhi bintang-bintang. Keindahan ini jadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan.
6. Bandara yang berhenti beroperasi
Bandara I Gusti Ngurah Rai akan berhenti beroperasi sementara selama Hari Raya Nyepi. Bandara akan tutup selama 24 jam. Mulai dari Minggu (14/3/2021) pukul 06.00 WITA hingga Sabtu (15/3/2021) pukul 06.00 WITA.
Selain bandara, hub transportasi lain seperti pelabuhan dan terminal juga akan tutup sementara selama hari Nyepi. Tak ada pesawat, kapal, atau kendaraan apa pun yang bisa beroperasi selama 24 jam tersebut.
7. Fasilitas terbatas
Selain bandara, beberapa fasilitas penting di Bali juga ditutup. Salah satunya adalah mesin ATM. Mesin ATM tutup sementara mulai Sabtu (13/3/2021) pukul 12.00 WITA.
Mesin ATM akan kembali beroprasi mulai Senin (15/3/2021) pukul 07.00 WITA. Namun, untuk layanan perbankan yang berbasis elektronik atau digital seperti mobile banking tetap bisa beroperasi seperti biasa.
Selain ATM yang tutup, Jalan Tol Bali Mandara juga akan ditutup sementara selama 32 jam. Mulai Sabtu (13/3/2021) pukul 23.00 WITA dan baru dibuka kembali Senin (15/3/2021) pukul 07.00 WITA.