Hot Borneo

Fakta Baru Tragedi Alfamart Gambut: Pondasi Pakai “Kearifan Lokal” Galam 

apahabar.com, MARTAPURA – Sudah tiga bulan berlalu, penyebab tragedi Alfamart ambruk di Kilometer 14, Gambut, Kabupaten…

Featured-Image
Petugas gabungan ketika berjibaku mengevakuasi bangunan Alfamart yang ambruk di Km 14, Gambut, Kabupaten Banjar, 18 April 2022. apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, MARTAPURA – Sudah tiga bulan berlalu, penyebab tragedi Alfamart ambruk di Kilometer 14, Gambut, Kabupaten Banjar belum juga terungkap.

Kendati begitu, penyelidikan tim kepolisian maupun pemerintah mengenai penyebab gagalnya konstruksi bangunan tiga lantai tersebut mulai menemukan titik terang.

Awal Juli tadi, misalnya, hasil penelitian dari Laboratorium Forensik Polri telah keluar. Meski, Polres Banjar belum mau buru-buru membukanya ke publik.

Menggandeng akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan lembaga independen Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (Intakindo), mereka memilih melanjutkan penyelidikan.

“Tunggu saja nanti hasilnya, saat ini masih proses,” ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Banjar Iptu Fransiskus Manaan dihubungi bakabar.com, baru tadi.

Lain lagi dengan Pemkab Banjar. Penelitian tim ahli mereka berhenti di tengah jalan. Itu setelah keluarnya perintah dari Kementerian PUPR agar kasus ini diambil alih oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Nasional.

"Penelitian guna menyimpulkan sebab gagalnya konstruksi bangunan," ujar Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Banjar, HM Riza Dauly kepada bakabar.com.

Tim LPJK, kata Riza Dauly mulai turun langsung ke lapangan melakukan penelitian pada Juli ini.

“Mereka melihat lagi kondisi lapangan dan mengumpulkan dokumen-dokumen administrasi dan kelengkapan lainnya dari bangunan tersebut,” terang Riza.

@apahabarcom

Video Korban Ambruknya Alfamart Gambut Sujud Ramai Dibagikan Warganet

♬ suara asli – bakabar.com – bakabar.com

Ada lima unsur di dalam Tim LPJK. Beranggotakan 5 orang, di antaranya unsur teknik sipil struktur bangunan, arsitektur, maupun geoteknik.

“Yang diterjunkan adalah guru besar di bidang masing-masing, ada dari ULM, Universitas Palangka Raya, ITS, dan UGM,” sambungnya lagi.

Disinggung mengenai struktur bawah pondasi, kepala Bappedalitbang Banjar ini mengungkap dokumen pondasi Alfamart yang ambruk menggunakan pancangan kayu galam.

Kayu putih ini kerap digunakan sebagai pondasi menggantikan posisi besi yang dinilai mudah berkarat, terutama jika terendam air dalam waktu lama.

Kayu yang dikenal dengan sebutan kayu dolken ini dihasilkan dari pohon gelam yang biasanya tumbuh hingga 12 meter. Kendati memiliki daya tahan bagus, kayu ini dikenal berukuran kecil. Karenanya, warga sering menggunakannya sekadar pembuatan pagar serta tiang sementara pada bangunan.

“Menggunakan teknik pondasi kearifan lokal [kayu galam]. Cuma perlu dilihat lagi apakah itu mampu menopang beban berat bangunan, itu mereka (LPJK) yang menilai, kita serahkan semua ke mereka,” terang Riza.

Sebelumnya sempat beredar kabar bahwa izin awal Alfamart yang ambruk hanya berupa bangunan dua lantai, namun Riza membantahnya.

Riza Dauly mengatakan izin Alfamart yang ambruk sejak awal adalah IMB 3 lantai dengan 3 pintu.

Bangunan ruko tersebut 2 pintu disewa oleh Alfamart, sedang 1 pintunya lagi digunakan untuk toko sparepart.

Ketiganya ambruk sekaligus dalam tragedi 18 April 2022 atau pertengahan Ramadan 1443 hijriah lalu. 14 pengunjung beserta karyawan tertimbun. Nahas, 5 di antaranya tewas.

Komentar
Banner
Banner