Kalsel

Fakta Baru Pembunuhan di Alalak Utara, Istri Sebut Suaminya Ditembak Berkali-kali

apahabar.com, BANJARMASIN – Sejumlah fakta baru terungkap dalam gelar rekonstruksi penikaman yang menewaskan Bahruddin alias Udin…

Featured-Image
Pelaku Mochammad Irfan memperagakan sebanyak 24 adegan pembunuhan terhadap Bahruddin. Rekonstruksi digelar di Mapolsek Banjarmasin Utara guna menghindari gangguan. Foto-apahabar.com/Riyad Dafhi

bakabar.com, BANJARMASIN – Sejumlah fakta baru terungkap dalam gelar rekonstruksi penikaman yang menewaskan Bahruddin alias Udin (48).

Lokasi reka ulang dipilih di Halaman Mapolsek Banjarmasin Utara, Kamis (23/7) siang.

“Alasan tidak kita lakukan di tempat kejadian perkara, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Kapolsek Banjarmasin Utara, AKP Gita Suchandi Achmadi.

Sempat Hijau, Belitung Utara Kembali Zona Merah Covid-19

Pantuan bakabar.com, polisi juga menghadirkan sejumlah anggota keluarga korban, saksi dan juga pelaku sendiri, Mochammad Irfan alias Irfan (44).

Dalam gelaran rekonstruksi, pelaku memeragakan sebanyak 24 adegan dari kedatangan di lokasi kejadian hingga terjadinya penikaman. Sekadar mengingatkan, penikaman itu terjadi di depan rumah korban, Jalan Alalak Utara RT 15, Banjarmasin Utara, Senin (29/6) silam.

Penikaman sendiri dilatari persoalan lama, yakni utang piutang. Setahun lalu, korban memiliki utang kepada pelaku senilai Rp7.500.000.

Utang itu berasal dari uang yang disetorkan pelaku ke korban untuk menyewa mobil angkutan. Namun mobil itu tak kunjung ada, sedangkan uangnya habis.

Bertele-tele membayar dan kasarnya perkataan korban saat ditagih, juga membuat pelaku makin dongkol.

Suatu waktu, pelaku dan korban juga sempat bersitegang, namun berhasil dimediasi oleh Bhabinkamtibas Alalak Utara, Banjarmasin Utara.

Namun ternyata, permasalahan itu tidak benar-benar selesai hingga akhirnya pada Senin (29/6) malam, pelaku bersama temannya kembali mendatangi korban ke rumahnya untuk mencoba menagih utang lagi.

“Teman saya minta tunggu di sepeda motor saja,” beber pelaku.

Dari rekonstruksi kejadian itu, saat tiba di depan rumah korban, pelaku sempat dibentak. Cekcok terjadi. Korban rupanya juga sempat ingin memukul pelaku, namun berhasil dihindari.

Setelah adegan itu, pelaku kemudian lari mengambil senjata air soft gun dan pisau dari dalam jok sepeda motor yang diparkir tak jauh dari halaman rumah korban. Setelah itu pelaku kembali mendatangi korban, dengan senjata yang disimpan dalam celananya.

Hingga tiba kejadian pelaku kembali berhadapan dengan korban. Waktu itu, pelaku menodongkan pistol air soft gun kepada korban. Bukannya takut, korban malah maju dan mencoba merebut pistol air soft gun milik pelaku.

“Sempat saya tembak sekali, meleset,” kata pelaku.

Setelah itu, tarik menarik senjata terjadi antara pelaku dan korban. Pergumulan terjadi hingga ke luar halaman rumah korban.

Singkat cerita, saat itu pelaku langsung menusuk korban dengan pisau yang sudah disimpannya dalam celana.

“Hingga beberapa kali tusukan, saya tidak ingat, terakhir di bagian pinggang belakang,” terangnya.

Setelah mengalami sejumlah luka tusukan korban sempat kembali ke halaman rumahnya, waktu itu istri korban, Rasidah juga menyaksikan.

“Korban sempat mengangkat baju untuk menunjukkan lukanya, waktu itu saya tendang satu kali lagi,” aku pelaku.

Namun hal tersebut dibantah oleh istri korban. Rasidah. Ia mengatakan bahwa pelaku sempat berkali-kali menendang korban.

“Tidak seperti itu, kamu sempat menendang dan menembak 3 kali, sudah saya katakan untuk berhenti, tapi masih kamu serang,” teriak Rasidah.

“Demi Allah beliau berbohong,” timpal pelaku.

Trauma, Istri Korban Pembunuhan di Alalak Utara Tak Tidur di Rumah

Sahut menyahut sempat terjadi, namun hal tersebut berhasil didinginkan oleh pihak kepolisian.

Pada adegan selanjutnya, korban kemudian lari bersama temannya. Sementara korban, sempat ingin mengejar dengan menggunakan sepeda motor namun akhirnya ambruk.

Korban pun dibawa ke Rumah Sakit Ansari Saleh Kota Banjarmasin.

Namun nahas, setelah beberapa jam diberikan penanganan, nyawa korban tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Baru Bebas, Napi Asimilasi di Banjarmasin Cetak Upal Puluhan juta

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner