Kalsel

Fakta Baru! Motif Lain Pembunuhan Paman Es Kandangan di Paramasan

apahabar.com, MARTAPURA – Ada motif lain yang melatari pembunuhan brutal terhadap Sukirman (54) terucap dari mulut…

Featured-Image
Dalam rekon, tampak peran AD begitu menonjol ketimbang dua remaja lain. apahabar.com/Mada

bakabar.com, MARTAPURA – Ada motif lain yang melatari pembunuhan brutal terhadap Sukirman (54) terucap dari mulut para pelaku.

Polres Banjar sebelumnya menggelar reka ulang pembunuhan Sukirman di lapangan uji SIM Mapolres setempat, Kamis (23/9).

Sejak pagi hingga menjelang sore hari, 62 adegan pembunuhan Sukirman diperagakan oleh lima pelaku, yakni AJ (18), JA (20), dan ARD (14), dan MH (32) serta WR (30), orang tua daripada ARD dan AJ.

"Hari ini kita telah melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan di Paramasan, untuk kendala selama penanganan tidak ada," ujar Kasat Reskrim Polres Banjar AKP Fransiskus Manaan kepada bakabar.com.

Dalam rekon, tampak peran AD (13) begitu menonjol ketimbang dua remaja lain. Meski lebih belia, bocah satu inilah yang mengajak AJ, dan J merampok Sukirman.

"Untuk keterlibatan semuanya, namun untuk yang mengajak memang si ARD untuk melakukan eksekusi," tutur Frans.

Keluarga Tak Terima ‘Penjagal’ Paman Es Kandangan Lolos Pasal Pembunuhan Berencana

Sebelum beraksi, terungkap jika para pelaku sudah menerka-nerka jika Sukirman mempunyai uang dari hasil dagangan.

"Mereka mengetahui paman mendapatkan uang itu karena penjual es ada uangnya jadi paman es bisa diambil uangnya," jelasnya Frans.

Disinggung terkait dengan pasal pembunuhan berencana, Frans menjelaskan tidak ada unsur perencanaan dalam aksi tersebut.

Hasil berita acara pemeriksaan para pelaku, pembunuhan ternyata dilatari oleh utang pelaku kepada korban sebanyak Rp15 ribu rupiah.

Puncaknya, saat akan berutang lagi dan Sukirman tidak mau, ketiganya menjadi nekat untuk menghabisi pria renta itu.

"Tidak ada motif berencana dikarenakan dari pengakuan pelaku kepada kami adalah hanya permasalahan tidak diperbolehkan berutang saja," bebernya.

Lantas, bagaimana dengan senjata tajam yang sudah disiapkan para pelaku?

Penyidik, kata Frans, memandang wajar di daerah sana jika warga membawa senjata tajam.

“Karena berada di area hutan,” ujarnya.

Detik-Detik Eksekusi Paman Es Kandangan Direka Ulang, Helm Sampai Terlepas

Lebih jauh, ada dugaan ketiganya turut terlibat dalam dua kasus penemuan jasad di Paramasan Bawah. Soal itu, Frans belum bisa memastikan. Penyelidikan masih berjalan.

Selesai rekonstruksi, polisi akan merampungkan berkas perkara penyidikan untuk segera dilimpahkan ke jaksa guna persidangan.

Frans memastikan jika kelima pelaku akan dikenakan Pasal 365 subsider 339 junto pasal 338 KUHPidana. Ancaman penjara 15 tahun.

Soal ARD yang masih di bawah umur, sementara ini dititipkan di Mapolres Banjar sampai penyidikan perkara ini selesai. Yang jelas penanganannya akan berbeda.

"Untuk tersangka yang masih di bawah umur ada perbedaan untuk proses penyidikannya, karena tindak pidana anak di bawah umur, seperti harus cepat penanganannya," bebernya.

Jalannya Rekon

Detik-Detik Eksekusi Paman Es Kandangan Direka Ulang, Helm Sampai Terlepas

Rekonstruksi pembunuhan Sukirman dimulai pukul 10.17 di lapangan mekanisme uji SIM Polres Banjar dengan menghadirkan kelima pelaku. Mereka tampak menggunakan pakaian berwarna oranye dengan tidak mengenakan alas kaki.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Namun berbeda dengan untuk pelaku yang masih di bawah umur sebut saja Anto (14) mengenakan baju berwarna hijau dengan celana berwarna hitam menggunakan alas kaki berwarna biru.

Dalam puluhan reka adegan tersebut, Anto yang masih di bawah umur tampak berperan aktif dalam mengeksekusi Sukirman.

Dari hasil pengamatan bakabar.com di lapangan, Anto adalah otak utama dari pembunuhan dan pencurian dengan kekerasan Sukirman. Anto mengajak temannya untuk melakukan aksi hingga berperan aktif dalam aksi.

Paman Es Korban Pembunuhan di Paramasan Sempat Bercerita Ingin Pulang Kampung

Pada rekonstruksi tersebut, terlihat Anto memberhentikan korban kemudian Arjun membeli es krim yang dijajakannya.

Saat korban lengah Arjun langsung langsung menebas bahu sebelah kiri korban dengan parang yang telah disiapkannya sejak awal.

Merasa terancam, korban kemudian melarikan diri namun dikejar oleh ketiga pelaku dengan cara berboncengan menggunakan sepeda motor.

Seraya mengejar, parang yang sebelumnya berada di tangan Arjun berpindah ke tangan Anto yang menjadi eksekutor pembunuhan Sukirman.

Anto yang memegang sebilah parang terbuat dari kayu yang disiapkan oleh polisi tampak bertubi-tubi membacokkan ke badan korban hingga parang terlepas akibat menghantam helm milik korban.

Kemudian Arjun mengeluarkan senjata tajam jenis pisau miliknya dari balik baju kemudian langsung menghunuskan ke badan korban hingga korban meregang nyawa.

Tak sampai di sana, dalam reka adegan juga memperlihatkan kedua orang tua pelaku yang mengenakan pakaian berwarna oranye tanpa alas kaki membantu untuk mengangkat jasad korban untuk dikuburkan dan juga menghilangkan barang bukti.

Duh, Trio ‘Penjagal’ Paman Es Kandangan Terancam Lolos Pasal Pembunuhan Berencana

Komentar
Banner
Banner