bakabar.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah mengeklaim Partai Demokrat bakal mendukung Prabowo Subianto lantaran memiliki kedekatan khusus dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Maka usai hengkang dari Koalisi Perubahan, Demokrat dinilai akan berlabuh bersama Koalisi Indonesia Maju.
"Perasaan saya Pak SBY tentu tahu bahwa Pak Prabowo adalah tokoh yang sangat dekat dengan beliau. Dan juga teruji kiprahnya selama ini, berkali-kali di beberapa momentum juga ada koalisi juga dengan beliau," kata Fahri kepada wartawan di Rumah Relawan Prabowo 08, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/9).
Baca Juga: Singgung Rekonsiliasi, Fahri Hamzah Banjiri Prabowo dengan Pujian
Fahri menambahkan kedekatan antara Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat dengan Prabowo akan menjadi pemantik bergabungnya Demokrat.
"Selama beliau menjadi presiden (SBY) juga Pak Prabowo adalah menjadi orang yang melakukan penyeimbangan secara setia dalam rangka membangun demokrasi. Sehingga di zaman SBY record indeks demokrasi kita termasuk yang paling baik. Sekarang waktunya ini tokoh-tokoh semuanya bersatu dan mendukung Pak Prabowo itu harapan kita," jelasnya.
Baca Juga: Demokrat Diklaim Lebih Realistis Bergabung Usung Prabowo Subianto
Adapun ia turut membahas kemungkinan Partai Demokrat yang bergabung dengan PDIP mengingat hingga saat ini ke mana dukungan Demokrat berlabuh masih tak menentu.
"Ibu Mega kan pernah menjadi presiden, calon presiden, dan Pak Prabowo sebagai calon wakil presiden dalam Megapro, Megapro juga itu bisa diteruskan," imbuh dia.
"Saya kira waktu itu sebelum nama Pak Ganjar beredar, saya pernah mengusulkan agar Ibu Puan menjadi wakilnya Pak Prabowo, tapi konstelasi sudah berbeda," lanjutnya.
Dirinya memaparkan kendati pendaftaran nama capres-cawapres belum dimulai, alangkah baiknya jika para tokoh-tokoh bangsa bisa bersatu terutama dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengusung satu nama.
"Terutama kabinet Pak Jokowi ini bersatu kembali, ya bersatulah mereka, saya berharap sebenarnya seluruh partai yang pernah ada di kabinet Pak Jokowi bersatu kembali untuk mengusung satu calon yaitu Pak Prabowo Subianto," pungkasnya.