bakabar.com, JAKARTA – Johan Budi angkat bicara soal kekosongan posisi juru bicara presiden. Fadjroel Rachman dilantik sebagai duta besar Kazakhstan dan Takijistan.
Menurut Johan kebutuhan akan juru bicara itu tergantung selera presiden.
“Tergantung Presiden sebagai user,” tutur mantan jubir presiden tersebut, Selasa (26/10) dilansir Antara.
Termasuk apakah nanti untuk ke publik langsung oleh Presiden, atau melalui tiga pilarnya yakni KSP, Menteri Sekretaris Negara, dan Sekretaris Kabinet.
“Tapi pesan saya jangan semua bicara mewakili Pak Jokowi. Yang di lingkaran Istana ditunjuk saja salah satu kalau butuh jubir ditunjuk jubir. Kalau berkaitan sama cukup diwakili satu diantara tiga itu juga bisa,” kata eks jubir KPK ini.
Menurutnya, butuh satu orang yang bisa mengatasnamakan Presiden. Tidak semua orang berbicara dengan membawa nama Presiden.
“Akan berbahaya jika semua berbicara mewakili Presiden Jokowi tetapi tidak sama atau berbeda pernyataan. Maka ini yang bisa menimbulkan persepsi lain di publik,” paparnya.
Resmi Dubes, Pengganti ‘Urang Banua’ Jadi Jubir Jokowi Masih Tanda Tanya