Pemkab Barito Kuala

Evaluasi MCP 2024, Batola Menargetkan Capai 92 persen

Pemkab Barito Kuala (Batola) telah melaksanakan rapat evaluasi capaian Monitoring Center for Prevention (MCP) 2024.

Featured-Image
Sekdakab Batola, Zulkipli Yadi Noor, memberikan keterangan terkait evaluasi capaian MCP 2024 dan rencana aksi tindak lanjut rekomendasi SPI 2023. Foto: Diskominfo Batola

bakabar.com, MARABAHAN - Pemkab Barito Kuala (Batola) telah melaksanakan rapat evaluasi capaian Monitoring Center for Prevention (MCP) 2024.

Dirangkai dengan rencana aksi tindak lanjut rekomendasi Survei Penilaian Integritas (SPI) 2023, evaluasi dilakukan secara zoom meeting, Rabu (23/10).

Evaluasi juga dihadiri secara offline oleh Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab), Zulkipli Yadi Noor, Asisten Administrasi Umum, Inspektur, Kepala BPN, Kepala Bank Kalsel dan sejumlah pimpinan SKPD.

"Seluruh perangkat daerah terkait fokus dan melakukan percepatan dalam pemenuhan indikator MCP KPK sebagai bagian dari komitmen dalam upaya pencegahan korupsi," papar Zulkipli seusai rapat evaluasi.

"Sampai sekarang Pemkab Batola sudah mencapai 76 persen dan menempati posisi teratas di Kalimantan Selatan. Semoga bisa mempertahankan, karena tinggal beberapa bulan lagi untuk mencapai target 92 persen," jelasnya.

Monitoring Center for Prevention KPK merupakan upaya KPK RI dalam mendorong pencegahan korupsi melalui upaya-upaya preventif dengan melakukan berbagai intervensi.

"Batola termasuk daerah bebas korupsi nomor satu di Kalimantan Selatan dan keempat di tingkat nasional. Dalam menyikapi ini, kami tetap akan memenuhi seluruh kriteria-kriteria yang diperlukan," tegas Zulkipli.

Kemudian sebagai penunjang, senantiasa dilakukan perbaikan capaian nilai MCP KPK dan SPI di lingkungan Pemkab Batola.

"Seluruh kepala SKPD agar memonitoring langsung progres MCP KPK. Juga perlu diagendakan pertemuan setiap bulan guna memantau implementasi progres 8 sektor yang diintervensi KPK," imbuh Zulkipli.

Adapun indikator pencegahan korupsi di antaranya konsistensi perencanaan tahunan terhadap perencanaan jangka menengah, ketepatan waktu penetapan APBD, hingga transparansi APBD.

Sementara SPI merupakan skor persepsi internal maupun eksternal dengan pelaksanaan pencegahan korupsi yang telah dilaksanakan instansi.

Perbedaan penilaian di antara keduanya adalah MCP berfokus kepada tahap input, sedangkan SPI di level output.

Skor SPI 2023 yang dicatatkan Pemkab Batola adalah 75,22. Capaian ini menurun ketimbang SPI 2022 dengan skor 79,29 atau SPI 2021 sebesar 75,46.

Namun demikian, capaian SPI Batola masih lebih baik dibandingkan skor SPI Pemprov Kalsel 2023 sebesar 74,92 dan skor SPI nasional sebesar 70,79.

Editor


Komentar
Banner
Banner