bakabar.com, JAKARTA - Erik Ten Hag mengaku tidak tahu apakah Manchester United memiliki dana untuk belanja pemain di bursa transfer musim panas menyusul ketidakpastian kepemilikan klub.
Hingga saat ini, pemilik MU keluarga Glazer masih menimbang penawaran yang diajukan oleh Sheikh Jassim dari Qatar, juga miliarder asal Inggris Sir Jim Ratcliffe serta tawaran investasi minoritas dari sejumlah perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat.
Prosesnya sudah berlangsung cukup lama dan lebih dari yang diharapkan. Di tengah simpang siurnya siapa pemilik baru, rencana Ten Hag untuk membangun skuat yang lebih kuat di musim depan bisa terganggu.
Baca Juga: SEA Games 2023: Timnas U-22 Yakin Menang Lawan Myanmar
“Saya tidak punya pengaruh soal itu, saya juga tidak tahu,” jawab Ten hag ketika ditanya mengenai anggaran belanja pemain di bursa transfer.
“Satu-satunya yang saya tahu adalah bahwa Man United adalah salah satu klub terbesar di dunia, salah satu dari dua atau tiga klub terbesar dari perspektif basis penggemar.”
“Klub harus bersaing untuk yang tertinggi di dunia – Liga Champions, Liga Inggris – tapi dalam sepak bola Anda membutuhkan dana untuk membangun skuat karena pada akhirnya, level pemain menentukan apakah Anda sukses atau tidak,” lanjutnya.
Meski demikian, Ten Hag menambahkan bahwa ia ingin MU aktif di pasar musim panas untuk merekrut sejumlah pemain.
Baca Juga: Liverpool Raih 5 Kemenangan Beruntun, Jurgen Klopp Tetap Pesimis
Namun sebagai pelatih, ia sadar wewenangnya sebatas meningkatkan kualitas dan performa para pemain, sementara anggaran klub sepenuhnya di bawah hirarki sang pemilik, Glazers.
“Saya pikir sudah jelas apa yang saya inginkan, tapi itu tidak tergantung pada saya. Ini tentang orang lain di klub ini. Keluarga [Glazers] adalah pemiliknya, mereka membuat keputusan. Itu bukan terserah saya,” tambah Erik Ten Hag.
“Saya fokus pada peningkatan skuat, pengembangan tim, jadi saya harus memastikan tim berkembang dan saya fokus pada itu."
"Semua orang tahu Anda membutuhkan dana untuk membangun skuat dan pemain level tinggi menghabiskan banyak uang,” tutup pelatih asal Belanda tersebut.