News

Erick Thohir Targetkan Program Distribusi BBM Subsidi Paling Lambat Akhir 2022

apahabar.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan program penyaluran BBM bersubsidi…

Featured-Image
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendatangi SPBU yang dikelola oleh Koperasi Nelayan KUD Mino Saroyo di Cilacap, Jawa Tengah. Foto: Dok. KemenkopUKM

bakabar.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan program penyaluran BBM bersubsidi untuk nelayan siap diimplementasikan di seluruh Indonesia paling lambat akhir tahun 2022.

"Untuk tahap awal, program ini akan dimulai di Cilacap, Jawa Tengah," katanya melalui keterangan ditulis Minggu (18/9) yang disampaikannya pada acara Peresmian Inisiasi Program Solar untuk Koperasi (Solusi) Nelayan KUD Mino Saroyo di Cilacap, Jawa Tengah.

Erick mengungkapkan jika program Solusi tersebut sukses diterapkan di Cilacap, maka layanan akan diperluas di Lhoknga (Aceh), Deli Serdang (Sumatera Utara), Indramayu (Jawa Barat), Pekalongan dan Semarang (Jawa Tengah), Surabaya (Jawa Timur), dan Lombok (Nusa Tenggara Barat) pada Oktober 2022.

Melalui program Solusi Nelayan diharapkan tak hanya membantu memudahkan para nelayan untuk mengakses BBM bersubsidi, melainkan juga turun mengembangkan model bisnis para nelayan.

"Di mana koperasi akan membeli produk nelayan sesuai harga pasar. Maka, harus sudah ada standarisasi ikan dari jenis dan besarnya," katanya.

Bahkan, kata Erick, pihaknya juga menyediakan program perbaikan kehidupan keluarga nelayan. Salah satunya pendampingan pembiayaan dari PT PNM (Persero) dengan menyasar ibu-ibu dari istri para nelayan.

“Jadi, permodalan koperasi oleh KemenkopUKM melalui LPDB-KUMKM, nelayan didukung KUR dari Bank BRI, dan ibu-ibu nelayan melalui PNM Mekaar,” ujar Erick.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyatakan pihaknya mendukung penuh program Solusi Nelayan yang digagas oleh Kementerian Koperasi dan UKM bersama Kementerian BUMN. Melalui program tersebut, diharapkan penyaluran BBM subsidi dapat tepat sasaran serta terdigitalisasi.

Berdasarkan catatan Pertamina, saat ini sudah terdapat sebanyak 129 SPBU nelayan yang sudah dikelola oleh koperasi, dari total 388 SPBU nelayan di seluruh Indonesia.

Di Jawa Tengah, imbuh Nicke, setidaknya memiliki 37 SPBU nelayan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 14 di antaranya dikelola oleh koperasi. Sedangkan 5 SPBU di Cilacap dikelola oleh KUD Mino Saroyo.

Adapun saat ini, anggota KUD Mino Saroyo yang sudah terdaftar di My Pertamina sudah sebanyak 1.000 orang. Selain itu, Pertamina juga menggelontorkan dana CSR untuk keluarga nelayan agar bisa membuka bengkel kapal.

"Setiap nelayan bisa mengakses BBM dengan harga yang sama dengan SPBU umum lainnya,"pungkasnya.

Reporter: Dian Finka



Komentar
Banner
Banner