bakabar.com, BALIKPAPAN – Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) mendadak didatangi puluhan warga dari Baru Ulu, Balikpapan Barat pada Selasa (22/6) sekira pukul 11.00 wita. Para warga mengeluhkan distribusi air di wilayah mereka tidak mengalir selama empat bulan lamanya.
Dari pantauan media ini, sejumlah warga yang datang merupakan warga RT 11, 12, 20, 42 dan 46 Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat. Mereka mempertanyakan air yang tak mengalir namun justru tagihan tetap ada.
“Empat bulan nggak ngalir, ada pengantin baru nah nggak bisa mandi,” seru salah seorang warga saat mendatangi kantor PDAM .
Koordinator Aksi Warga, Abdulloh mengatakan bahwa warga sudah terlanjur geram dan bosan lantaran air cukup lama tidak mengalir. Ditambah warga harus membeli air tandon secara terus menerus yang mana harganya tidaklah sedikit.
“Ya kami rugi Pak, air nggak ngalir tapi tetap bayar. Dan ini kejadiannya seperti siklus, setiap mau lebaran pasti air mati. Nah tapi ini sudah berbulan-bulan,” tegas Abdullah.
Senada dengan Rudiansyah, Ketua RT 42 ini menuntut tiga hal kepada PDAM terkait kejadian ini. Yakni meminta kompensasi dengan pemberian air tanki gratis, seminggu tiga kali dengan empat truck tangki.
“Kami mau kompensasi itu diberikan sampai air ngalir seperti sebelumnya,” ujarnya.
Sebelumnya, warga telah berkali-kali mencoba mendatangi kantor PDAM mempertanyakan hal ini, namun tidak ada solusi.
“Kami juga sudah menyampaikan air digilir pun tidak masalah, asal air tetap mengalir,” tuturnya.
Sementara itu Humas PDAM, Suryo mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan mediasi terhadap warga yang datang. Ia mengatakan aspirasi warga akan disampaikan kepada jajaran direksi termasuk masukan kompensasi yang disampaikan.
“Iya tadi pelanggan yang datang karena airnya nggak ngalir. Tadi sudah kami terima dan lakukan mediasi, nanti kami akan tindaklanjut ke jajaran direksi,” pungkasnya.