bakabar.com, BANJARBARU - Pengerjaan salah satu proyek strategis Kota Banjarbaru, Embung Gunung Kupang dipastikan tidak rampung akhir tahun ini. Pada Kamis (28/12/2023) hari ini, pengerjaan proyek tersebut masih di posisi 77 persen.
Berdasarkan kontrak, proyek ini mestinya selesai pada 7 Desember lalu, namun dimundurkan hingga akhir Desember ini. Melihat progres pembangunan yang masih 77 persen, perpanjangan kembali dilakukan, yakni pada 19 Februari 2024.
"Memang untuk pembangunan Embung molor diakibatkan faktor cuaca dan sebagainya, jadi ada perpanjangan (waktu), ada denda. Ini kita laksanakan sesuai aturan,” kata Wali Kota Banjarbaru, M. Aditya Mufti Ariffin saat ditemui di lokasi Embung Gunung Kupang.
Jika bangunan pintu air sudah selesai, sambungnya, akan menambah progres pengerjaan sekitar 20 persen. Ada pun pengerjaan galian tinggal 2 persen saja.
Aditya meminta kepada pihak ketiga agar berkomitmen dalam menyelesaikan pengerjaan sesuai kontrak.
“Sudah kita sampaikan ada mekanisme, ada denda spermil per hari, jadi itu sudah berjalan. Kalau bisa paling lambat di akhir Januari 2024 ini sudah selesai semua,” jelasnya.
Meski belum rampung, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarbaru Eka Yuliesda mengklaim jika Embung Gunung Kupang sudah dapat dimanfaatkan.
"Ini sudah berfungsi, ini kan sudah nampung air, jadi kemarin waktu hujan lebat sudah (membantu) nampung,” ungkapnya.
Embung diperkirakan akan berfungsi secara maksimal lagi setelah pengerjaan pintu air selesai.
"Kita berharap selesai di akhir Januari nanti," pungkasnya.