Tak Berkategori

Ekspor Batu Bara Moncer Lagi, Kalsel Siap 14 Kapal!

apahabar.com, BANJARMASIN – Larangan ekspor batu bara rupanya tak bisa lama-lama diterapkan Pemerintah Indonesia. Larangan ekspor…

Featured-Image
Sebanyak 14 kapal ful muatan batu bara siap ekspor dari Kalsel. Foto ilustrasi: Antara

bakabar.com, BANJARMASIN – Larangan ekspor batu bara rupanya tak bisa lama-lama diterapkan Pemerintah Indonesia.

Larangan ekspor harusnya berlaku hingga 31 Januari 2022. Nyatanya, desakan negara lain membuat pemerintah tak kuasa menahan laju ekspor batu bara.

Terhitung mulai Rabu esok (12/1), keran ekspor emas hitam kembali dibuka pemerintah pusat.

Tentu, kebijakan ini disambut baik oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Mengingat, Bumi Lambung Mangkurat menjadi salah satu daerah pengekspor terbesar batu bara.

"Tentunya jadi angin segar agar pertumbuhan ekonomi Kalsel awal tahun ini tetap stabil," kata Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani dihubungi bakabar.com, Selasa (11/1).

Di lain sisi, pencabutan larangan ekspor, kata Birhasani bisa menghindari pemutusan tenaga kerja besar-besaran di sektor batu bara.

"Sehingga ini tidak akan berpengaruh besar kepada turunnya daya beli masyarakat," ujarnya.

Lebih jauh, Birhasani juga lega lantaran kebutuhan batu bara untuk PLN sudah terpenuhi dan dipastikan aman ke depan.

"Dengan terus bergeraknya industri dalam negeri, maka berbagai produk yang dibutuhkan masyarakat akan tetap bisa dipenuhi, sehingga berdampak kepada stabilitas ketersediaan barang kebutuhan warga," pungkasnya.

14 Kapal Siap Ekspor ke 7 Negara

Data Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin, sampai sekarang ada 40 kapal induk menunggu izin keberangkatan.

Dari total tersebut, ada sebanyak 14 kapal full muatan batu bara siap ekspor.

"Namun belum diperkenankan atau diberikan surat izin berlayar," ungkap Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan, Patroli dan Penyidikan KSOP Kelas I Banjarmasin, Ison Hendrasto, Selasa (11/1).

Adapun negara tujuan dari 14 kapal induk tersebut yakni Jepang, China, India, Diamond Island, Singapura, dan Malaysia.

Meski sudah ada rencana pembukaan ekspor, sejauh ini pihaknya terus melakukan pengawasan di perairan laut Tabanio guna memastikan larangan sementara ekspor batu bara.

"Kalau dilihat dari penumpukan kapal memang terjadi tetapi sampai saat ini dengan posisi yang aman," tegasnya.

Untuk saat ini jalur lalu lintas perairan laut Tabanio juga masih aman. Setidaknya terdapat ada 104 unit kapal domestik yang terdata KSOP Kelas I Banjarmasin per 1-10 Januari 2022.

Komentar
Banner
Banner