bakabar.com, JAKARTA - Sejumlah pemberitaan ekonomi-bisnis (ekbis) dalam sepekan terakhir didominasi persoalan investasi.
Redaksi bakabar.com mencoba merangkum sederet berita unggulan terpopuler dalam sepekan terakhir. Mulai dari PT Pakuwon yang tak kunjung membangun di IKN hingga basa-basi pemerintah mendorong pemda terlibat dalam mengatasi perubahan iklim.
1. Alasan Pakuwon Tak Kunjung Membangun Usai Groundbreaking
Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk, Alexander Stephanus Ridwan mengungkapkan meski sudah melalui proses groundbreaking, namun pihaknya tak kunjung melakukan pembangunan superblock Pakuwon di lahan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Sekarang perencanaannya sudah hampir final, itu kan arsitektur sama konstruksinya masih jalan dulu," terang dia di Jakarta, Jumat (1/12).
2. Resmi Turun! Cek Harga BBM Pertamina Desember 2023 se-Indonesia
PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga pada Jumat (1/12).
"PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum," tulis Pertamina.
3. Keren! Akhirnya Motor Listrik Asal Indonesia Dipasarkan di Malaysia
Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO), Budihardjo Iduansjah mengaku optimis dengan potensi pasar otomotif dalam negeri, khususnya dalam persaingan pasar internasional.
Hal ini seiring dengan mulai diekspornya motor listrik merk lokal pertama bernama United dari Indonesia. Adapun negara tujuan ekspornya tertuju di Malaysia.
"Merk motor kita sudah sampai ekspor ke Malaysia. Jadi, sebenarnya industri ini (united) akan menjadi merk lokal otomotif pertama Indonesia yang terekspor," katanya kepada wartawan, selepas Inabuyer Electric Vehicle (EV) EXPO 2023, Jakarta, Selasa (28/11).
4. Tiga Direksi Unilever Mundur, Buntut Boikot Produk Pro Israel?
Produk emiten consumer goods PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tengah menjadi sorotan selepas diterpa seruan boikot produk pro Israel. Hal itu membuat internal manejemen PT Unilever Indonesia Tbk mengalami keguncangan dengan mundurnya tiga direksi Unilever.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengungkapkan mundurnya tiga direksi itu tak lepas dari seruan boikot produk pro Israel yang telah membawa performa kinerja Unilever mengalami penurunan yang drastis.
"Investor menantikan performa kinerja Unilever karena di tahun ini saja secara ironi itu penjualannya mengalami penurunan signifikan," kata Nafan kepada bakabar.com, Senin (27/11).
5. Bos Pakuwon Cuek Diterpa Isu Batalnya Pembangunan IKN
Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk, Alexander Stephanus Ridwan mengaku tak terpengaruh dengan pernyataan salah satu calon presiden Anies Baswedan. Capres nomor urut 1 tersebut sempat menyebut Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan pembangunan yang bersifat mendesak.
Pasalnya, ia mengklaim jika pernyataan yang dimaksud adalah menyetop pembangunan IKN, hal itu bisa memicu kemarahan rakyat Kalimantan.
"Saya kira yang bilang enggak mau lanjut tuh cuman satu ya. Saya kira orang Kalimantan kalau itu (IKN) batal, marah mereka," ujarnya di Jakarta, Jumat (1/12).
6. Prabowo Setop Impor BBM Jika Jadi Presiden, IESR: Tidak Realistis!
Institute for Essential Service Reform (IESR) menilai pernyataan Prabowo Subianto perihal Indonesia mandiri energi bersih dan berhenti mengimpor bahan bakar minyak (BBM) sebagai cita-cita yang baik. Namun, di sisi lain juga dinilai tidak realistis.
"Cita-citnya baik dan ini mengulang yang pernah disampaikan pada 2019 lalu saat nyapres. Menurut saya ide ini tidak realistis dilakukan," kata Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa kepada bakabar.com, Senin (27/11).
7. IESR Bongkar Penyebab Rendahnya Penetrasi PLTS Atap
Institute for Essential Services Reform (IESR) menyoroti penetrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di Indonesia masih relatif rendah. Hal itu terasa dalam dua tahun terakhir. Salah satunya dikarenakan pembatasan kapasitas yang diterapkan oleh PLN.
Manager Program Akses Energi Berkelanjutan IESR, Marlistya Citraningrum menerangkan pembatasan kapasitas tersebut dikarenakan overkapasitas yang dialami PLTU. Kondisi tersebut yang kemudian memengaruhi masuknya energi baru terbarukan (EBT).
Merujuk data Kementerian ESDM, bauran energi bauran terbarukan (EBT) per Semester I-2023 baru mencapai 12,54 persen. Sedangkan sisanya masih bertumpu pada energi fosil.
8. Basa-basi Pemerintah soal Penanganan Perubahan Iklim di Daerah
Campaigner 350.org Indonesia, Suriadi Darmoko menilai dorongan dana pemerintah kepada daerah untuk mengarusutamakan penanganan perubahan iklim hanyalah basa-basi.
Pasalnya, pemerintah hingga saat ini belum memaksimalkan realisasi Rencana Umum Energi Daerah (RUED). Terlebih dalam hal meningkatkan bauran energi terbarukan di dalam mitigasi perubahan iklim.
"Gimmick saja itu. RUED ini tidak di maksimalisasi, misalnya dengan anggaran anggaran yang datangnya dari pusat. Apakah itu dana insentif daerah atau terutama dana alokasi khusus gitu ya di tingkat daerah," kata dia kepada bakabar.com, Kamis (30/11).