bakabar.com, JAKARTA – Nilai tukar (kurs) rupiah terus menguat terhadap dolar AS.
Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (6/2) pagi, bergerak menguat 24 poin atau 0,18 persen menjadi Rp13.666 per dolar AS dari sebelumnya Rp13.690 per dolar AS.
Sementara, kurs yuan China terus melemah dan pada hari ini jatuh lagi 162 basis poin menjadi 6,9985 terhadap dolar AS, setelah turun 44 basis poin sehari sebelumnya.
Di pasar spot valuta asing China, yuan diperbolehkan naik atau turun sebesar dua persen dari tingkat paritas tengahnya setiap hari perdagangan.
Kurs tengah yuan terhadap dolar AS didasarkan pada rata-rata tertimbang harga yang ditawarkan oleh pelaku pasar sebelum pembukaan pasar uang antarbank pada setiap hari kerja.
Dilansir bakabar.com dari CNN Indonesia, pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS.
Terpantau, won Korea menguat 0,74 persen, dolar Taiwan 0,40 persen, peso Filipina menguat tiis 0,02 persen.
Di sisi lain, pelemahan hanya terjadi pada dolar Singapura sebesar 0,19 persen, baht Thailand 0,16 persen, dan ringgit Malaysia 0,14 persen terhadap dolar AS.
Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak bervariasi terhadap dolar AS.
Poundsterling Inggris dan dolar Kanada melemah dengan nilai masing-masing sebesar 0,09 dan 0,01 persen. Sementara dolar Australia dan euro menguat masing-masing sebesar 0,17 persen dan 0,01 persen terhadap dolar AS.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai penguatan rupiah pagi ini disebabkan oleh meredanya kekhawatiran pasar atas dampak ekonomi Virus Corona.
“Rupiah mungkin masih bisa bergerak menguat hari ini mengikuti sentimen positif meredanya kekhawatiran pasar terhadap potensi pelambatan ekonomi karena Virus Corona,” kata Ariston, Kamis (6/2).
Baca Juga:Ini Awal Mula Virus Corona Ditemukan
Editor: Fariz Fadhillah