bakabar.com, JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo disebut akan menjadi penentu sekaligus berperan besar dalam penentuan calon presiden (capres) yang diusung partai tersebut di Pilpres 2024.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menerangkan keduanya dinilai dapat menentukan langkah membangun kerja sama politik. Sebab, kerja sama politik dibangun dengan berasaskan gotong royong sesuai dengaan Pancasila yang menjadi kultur bangsa Indonesia.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya yakni saat penunjukan Joko Widodo sebagai calon presiden 2014, pembangunan kerja sama politik sempat terhambat karena adanya manuver kerja sama parpol yang pragmatis di DPR.
Baca Juga: PDIP Yakin Takkan Ditinggalkan Koalisi 'Besar'
Baca Juga: PDIP Buka Pintu Gabung Koalisi 'Besar' Demi Lawan Anies
“Kami ingin kerja sama itu didasarkan pada suatu platform agenda pemerintahan. Misalnya terkait dengan pangan, PDI Perjuangan mendorong kedaulatan. Sehingga akan sulit misalnya, kerja sama dengan partai yang hobinya adalah impor pangan,” ujarnya, Minggu (16/4).
Karena itu, kata Hasto, kesamaan platform perlu dilakukan untuk membangun kerja sama politik antara partai politik. Sebab, berdasarkan pengalaman sebelumnya, pengumuman capresi yang terlebih dahulu dilakukan PDIP akan membuat parpol lainnya membicarakan kerja sama.
“Berdasarkan pengalaman (Pemilu) 2014-2019 yang lalu, setelah mengumumkan capres, baru kemudian terjadi peningkatan frekuensi di dalam membangun kerja sama,” jelasnya.
