bakabar.com, SAMARINDA – Gaung Kaltim menjadi ibu kota negara kembali terdengar. Kali ini dukungan datang dari Gubernur Kaltara Irianto Lambrie. Kepala daerah provinsi tetangga itu mendukung penuh rencana pusat.
"Saya sebagai Gubernur Kalimantan Utara akan mendukung sepenuhnya Kalimantan Timur menjadi ibu kota negara. Mari kita kompak se-Kalimantan. Karena inilah momentum besar bagi kita," kata Irianto Lambrie dalam halalbihalal Kerukunan Masyarakat Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (KMKT) di Gedung Caraka Loka Kementerian Luar Negeri di Jalan Sisingamangaraja 73 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, dikutip bakabar.com dari laman resmi Humas Pemprov Kaltim, Selasa.
Baca Juga: Untuk Ibu Kota Baru, Kalteng Tawarkan Konsep 'Green And Smart City'
Sinyal pusat ini menurut Irianto harus ditangkap sebagai sebuah peluang besar yang harus diraih dan diperjuangkan.
Pasalnya, ada banyak keuntungan yang bisa dinikmati rakyat Kaltim juga Kaltara, jika rencana ini sungguh-sungguh bisa diwujudkan.
Menjadikan Kaltim sebagai ‘Jakarta baru’ bukan sekadar menggerakkan roda ekonomi dan politik. Tetapi membuat Kaltim menjadi provinsi dengan posisi yang sangat strategis. Uang akan beredar di daerah ini bukan hanya ratusan triliun bisa jadi mencapai ribuan triliun.
"Oleh karena itu, ibu kota negara harus bisa dipindahkan ke Kalimantan Timur dan ini harus diperjuangkan, dalam komando Pak Isran tentunya," ujar mantan Sekprov Kaltim itu.
Pemprov Kaltim sendiri makin gencar berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait rencana pemindahan ibukota.
Setelah menyiapkan sekitar 62 ribu hektare lahan di Taman Hutan Raya Bukit Soeharto dan lokasinya sudah dikunjungi Presiden Joko Widodo, dua kali sudah mereka menjalin koordinasi dengan pusat.
"Lokasi Bukit Soeharto sebagai calon ibu kota negara telah disurvei oleh Presiden Joko Widodo. Kemudian kami sudah dua kali koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri terkait kesiapan kita menjadi ibukota negara," aku Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kaltim, Zairin Zain di Samarinda, tengah pekan lalu.
Sejumlah pengamat menilai, Kaltim memiliki kans dibanding dua provinsi lain di Kalimantan, yakni Kalsel, dan Kalteng.
"Sekarang alternatifnya sudah mengerucut pada dua lokasi, yakni di Kaltim atau di Kalteng. Namun pusat akan menentukan pilihannya di Bukit Soeharto, Kecamatan Samboja, jika Pemprov Kaltim melakukan lima langkah strategis," ujar Pengamat ekonomi yang juga Ketua Pusat Kajian Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah, Universitas Mulawarman Samarinda Aji Sofyan Effendi, akhir bulan lalu.
Baca Juga: Gubernur Kalsel Sebut Banjir di Tanbu Tidak Termasuk Daerah Usulan Calon Ibu Kota Baru
Editor: Fariz Fadhillah