Dishut Kalsel

Dukung Revolusi Hijau, Menteri LHK Serahkan Bibit Pohon untuk Hutan Kota 

apahabar.com, BANJARBARU – Demi mendukung program gerakan revolusi hijau dengan pembangunan hutan kota, Menteri Lingkungan hidup…

Featured-Image
Menteri lingkungan hidup dan kehutanan, Siti Nurbaya menyerahkan tanaman hutan kota kepada Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor di kawasan MH2T (miniatur hutan hujan tropical) Banjarbaru, Selasa (30/7/2019). Foto – apahabar.com/Nurul Mufidah

bakabar.com, BANJARBARU – Demi mendukung program gerakan revolusi hijau dengan pembangunan hutan kota, Menteri Lingkungan hidup dan kehutanan, Siti Nurbaya menyerahkan bibit pohon untuk tanaman hutan kota kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) di kawasan miniatur hutan hujan tropical (MH2T) Banjarbaru, Selasa (30/7/2019).

Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor menerima bibit pohon untuk tanaman hutan kota yang diserahkan oleh Siti Nurbaya.

“Dalam rangka mengurangi laju degradasi hutan dan lahan salah satu program unggulan kami adalah gerakan revolusi hijau. Gerakan ini bertujuan menggerakkan seluruh komponen masyarakat di Kalsel agar mereka peduli terhadap lingkungan melalui kegiatan penanaman,” ujar Paman Birin sapaan akrab H Sahbirin Noor.

Lebih lanjut Paman Birin menerangkan, untuk mendukung gerakan revolusi hijau Pemprov Kalsel melalui Dinas Kehutanan membangun MH2T yang merupakan komitmen untuk melestarikan kekayaan hutan yang ada di Kalsel dan sekaligus memperbaiki paru-paru dunia .

“Miniatur hutan hujan tropis ini luasnya 90 hektar ditanami jenis endemik Kalsel seperti meranti dan jenis ulin. Pengayaan jenis endemik akan terus kami lakukan sehingga dapat menjadi hutan hujan tropis,” katanya.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faisol Nurrofiq terkait pengayaan tanaman jenis endemik Kalsel di MH2T sebagai salah satu upaya mempertahankan keberadaan hutan hujan tropis.

“Salah satu upaya nyata gerakan revolusi hijau dengan menghadirkan miniatur hutan hujan tropis yang merupakan ciri khas hutan di Kalimantan yang dihadirkan di pusat Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan,” ujar Hanif.

Ia juga mengatakan dari 90 hektar luasan lahan MH2T, masih tersisa sekitar 35 hektar dan akan diselesaikan penanamannya pada 2020 mendatang.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya mengapresiasi adanya MH2T di Kalsel.

“Seperti yang kita tahu, hutan hujan tropis Indonesia menduduki peringkat 2 di dunia setelah Brazil, dan di Kalsel ada miniaturnya, saya kira ini sangat penting, saya menugaskan sekarang kepada Kepala Badan Litbang dan Inovasi, Agus Justianto untuk terus mendampingi miniatur hutan hujan tropis ini, tidak boleh berhenti sampai di sini saja,” ujarnya.

Selain itu juga harus dalam display yang utuh atau lengkap yang promotif sehingga dapat menarik masyarakat memanfaatkan MH2T sebagai media edukasi dan wisata Kalsel.

Siti juga menyampaikan tujuan pemberian bibit pohon untuk tanaman hutan kota adalah untuk membangun hutan kota secara mandiri di wilayah perkotaan dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Hutan kota penting dibangun di wilayah perkotaan karena memberikan manfaat seperti mengurangi peningkatan suhu udara, pencemaran udara, mencegah terjadinya penurunan air tanah/permukaan tanah, mencegah terjadinya banjir serta mengendalikan perubahan iklim dan yang penting lagi juga adalah sebagai wahana edukasi publik,” tandasnya.

Untuk diketahui, program gerakan revolusi hijau merupakan program yang diinisiasi oleh Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor dan selanjutnya dituangkan dalam peraturan daerah Provinsi Kalimantan Selatan nomor 7 tahun 2018 tentang gerakan revolusi hijau.

Baca Juga:KPH Cantung Serahkan 5,3 Kubik Kayu Ulin Hasil Temuan ke Dishut Kalsel

Baca Juga:Seriusi Revolusi Hijau, Dishut Kalsel Gelar Dialog Interaktif di Puncak Tengger Mandiangin

Reporter: Nurul MufidahEditor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner