bakabar.com, BANJARBARU – Sukses membantu pencapaian target vaksinasi di Banjarbaru, kini BIN Daerah (BINDA) Kalsel menyasar anak usia 6 hingga 11 tahun.
Kegiatan vaksinasi sendiri dilakukan di SDN 1 Landasan Ulin Timur, Kota Banjarbaru Kamis (13/01).
Kegiatan itu dihadiri langsung Kepala BINDA Kalsel, Brigjen Pol Heri Armanto dan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru, M Aditya Mufti Ariffin dan Wartono.
Tampak pula Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. Indra W. Himawan, Kadinkes Banjarbaru Rizana Mirza, dan Kadisdik Banjarbaru M Aswan.
Kepala BINDA Kalsel, Brigjen Pol Heri Armanto Armanto menjelaskan bahwa pelaksanaan vaksinasi massal bagi anak ini merupakan ikhtiar bersama dalam menanggulangi pandemi Covid-19 yang telah terjadi sejak 2020 lalu.
Dijelaskannya, melalui BIN, negara hadir dalam menanggulangi pandemi yang berkepanjangan di negeri ini.
Menurutnya, salah satu cara untuk menanggulangi pandemi ini adalah dengan melaksanakan vaksinasi, termasuk kepada anak-anak usia 6 hingga 11 tahun.
BIN hadir untuk melayani dan menjamin kesehatan masyarakat. Salah satunya untuk mendukung pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di sekolah.
"Tujuan dari vaksinasi anak hari ini dilakukan untuk mendukung PTM 100 persen," ucapnya Kamis (13/1).
Dan dengan dilaksanakannya PTM, diharapkannya dapat membantu orang tua yang tadinya kesulitan saat penerapan sistem daring.
"Pembelajaran di rumah selama ini tentu mutu pendidikan anak jadi berkurang lantaran para guru tidak bisa memberikan pembelajaran secara langsung," katanya.
Selain di Kota Banjarbaru, sebutnya BIN Daerah Kalsel juga melaksanakan vaksinasi di seluruh wilayah Provinsi Kalsel, dengan mengalokasikan 35.500 dosis vaksin. Adapun kuota vaksin untuk di SDN LUT hari ini sebutnya sebanyak 600-an.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, Indra W. Himawan menyampaikan kepada orang tua siswa, bahwa vaksinasi yang di lakukan pada anak usia 6 hingga 11 ini aman.
"Vaksinasi ini sudah kita lakukan mulai dari dasar, jadi pada prinsipnya vaksinasi yang dilakukan pada saat ini itu aman,” ujarnya.
Karena katanya sebelum divaksinasi, anak – anak terlebih dahulu diskrining. Skrining sendiri bertujuan untuk mendeteksi kelainan yang menyebabkan kontraindikasi atau gangguan. Dan apabila ditemukan, maka tidak diberikan vaksinasi terhadap si anak.
“Vaksinasi ini kita ingin anak sehat, jadi jangan takut, vaksinasikan saja. Tujuannya kan untuk mencegah penularan Covid19,” ungkapnya.
Jika orang tua ragu, sarannya agar mengkonsultasikan ke dokter untuk anak bisa divaksinasi apa tidak.
Pemerintah Kota Banjarbaru sendiri mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama yang berusia lanjut agar bisa melaksanakan vaksinasi ditempat-tempat fasilitas kesehatan terdekat.