Nasional

Duh, Saudi Tutup Pintu Umrah Sepanjang Tahun Ini

apahabar.com, JAKARTA – Sepanjang tahun ini, Kerajaan Arab Saudi dipastikan akan menyetop kedatangan jemaah umrah dari…

Featured-Image
Kerajaan Arab Saudi memutuskan sebagai upaya mencegah penyebaran virus Korona COVID-19. Foto- Okezone.com

bakabar.com, JAKARTA – Sepanjang tahun ini, Kerajaan Arab Saudi dipastikan akan menyetop kedatangan jemaah umrah dari luar negeri.

Hal tersebut menyusul perkembangan wabah virus corona (COVID-19) yang mulai bermunculan di berbagai negara, termasuk Timur Tengah.

“Penundaan ini bersifat temporer, berlaku untuk penduduk di Arab Saudi ataupun mereka yang datang berkunjung,” ujar pemerintah Arab Saudi sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Kamis (5/3).

Sebelumnya, sebagaimana dilansir Tempo, kalangan biro umrah sudah optimistis bahwa larangan umrah ini akan diakhiri 13 Maret 2020 mendatang.

Karena itu, mereka meminta jemaah umrah bersabar dan memilih mengajukan perpanjangan visa umrah.

Namun rupanya, tak hanya umrah. Pemerintah negara kerajaan itu juga sudah mengindikasikan penundaan ibadah haji tahun ini.

Jika hal itu terjadi, ibadah haji dan umrah sama-sama ditunda. Artinya otomatis Arab Saudi tidak akan memiliki pendapatan dari sisi tersebut selama setahun ke depan.

Di sisi lain, penundaan ibadah haji dan umrah di tengah epidemi virus corona adalah langkah yang bisa dipahami.
Dalam setahun, Arab Saudi bisa menerima hingga 18,3 juta jemaah yang datang untuk melakukan umrah.

Jika jutaan jemaah umrah itu berkumpul di satu tempat dan salah satunya terindikasi tertular virus corona, maka penyebaran menjadi hal yang sulit dihindarkan.

“Hal tersebut adalah langkah waspada yang bisa dipahami walaupun akan menimbulkan konsekuensi ekonomi,” ujar Karen Young, akademisi dari American Enterprise Institute sebagaimana dikutip dari Channel News Asia.

Menurut Karen, penundaan ibadah umrah dan haji akan menjadikan tahun 2020 sebagai tahun yang berat bagi Arab Saudi.

Sebab, negara kerajaan ini cukup bergantung pada sisi wisata religius untuk menutupi dampak dari penurunan harga minyak dunia.

Jika tidak ada pemasukan dari sisi wisata religius, maka pertumbuhan ekonomi Arab dipastikan akan menurun.

“Akan menjadi pukulan yang telak apabila wisata religius, yang merupakan bagian dari reformasi ekonomi Arab Saudi, terganggu,” ujar Karen. Sebagai catatan, per hari ini, sudah ada dua kasus virus corona (COVID-19) di Arab Saudi.

Sementara, belum jelas apakah keputusan ini juga berpengaruh pada ibadah haji yang rencananya dimulai pada akhir Juli 2020.

Baca Juga: Kemenkes: Kondisi 2 WNI Positif Corona Baik, tapi Tak Nyaman Karena Dikenal

Baca Juga: Geger, Kematian Mendadak Kambing hingga Kucing di Bekasi

Baca Juga:Pemerintah Fokus Kurangi Angka Kemiskinan Ekstrem

Baca Juga: Pada 2024, Jokowi Harap Angka Kemisikinan Ekstrem Jadi Nol

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner