bakabar.com, BANJARMASIN - Sanksi untuk Kepala Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kalsel Muhammadun buntut dugaan kampanye di sekolah ditentukan besok, Jumat (17/11/2023).
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalsel bakal menentukan sanksi Kepala Kadisdikbud Kalsel yang akrab disapa Madun itu.
Penentuan ini setelah diputuskan dalam rapat pleno kajian temuan dugaan pelanggaran Muhammadun, Kamis (16/11/2023).
"Lima orang yang kita minta klarifikasi dirasa sudah cukup, hasil pleno akan kami umumkan Jumat," ujar Ketua Bawaslu Kalsel, Aries Mardiono.
Madun yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) diduga melakukan pelanggaran netralitas.
Pada Senin (13/11/2023) lalu, Madun memenuhi undangan klarifikasi Bawaslu Kalsel. Mengenakan seragam ASN dengan dalaman kaus warna kuning, Madun tiba di Kantor Bawaslu Kalsel di Jalan RE Martadinata, Kota Banjarmasin.
Tak hanya Madun, Bawaslu juga mengundang Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kalsel serta tiga perwakilan SMKN 3 Banjarmasin untuk diminta klarifikasi.
Dugaan bermula saat Madun menyerukan ajakan untuk menyoblos Partai Golkar di acara Job Fair SMKN 3 Banjarmasin, Senin (6/11/2023).
Video tersebut beredar di media sosial. Penelusuran Bpost, potongan video itu mengambil dari unggahan di Kanal Youtube Infokom SMKN 3 Banjarmasin berjudul [LIVE] : Job Fair 2023 SMKN 3 Banjarmasin.
Pada video berdurasi 1 jam 52 menit 41 detik, Madun sempat dua kali menyebutkan Partai Golkar. Pertama, dia menyamakan SMKN 3 Banjarmasin dengan Partai Golkar yang berusia 59 tahun.
"Ulun [saya] bangga hari ini, ternyata SMK 3 Banjarmasin ini ulang tahunnya 59, sama ulang tahunnya dengan Golkar," ucapnya.
Pernyataan Madun itu kemudian disambut tepuk tangan oleh orang-orang yang hadir di acara tersebut.
Tidak selesai sampai di situ. Berselang beberapa menit, Madun juga terang-terangan mengakui kaos berwarna kuning yang dipakainya saat itu identik dengan Golkar.
Bahkan, Madun menyerukan ajakan untuk menyoblos Golkar pada Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.
"Bapak Golkar, maka dari itu 14 Februari cucuklah [cobloslah] Golkar," ujarnya, kemudian kembali diiringi tepuk tangan.
"Biar ada Bawaslu kada [tidak] takut Bapak. Karena Bapak sayang Pak Gubernur, dan Pak Gubernur sayang Bapak, guru-guru dan murid harus sayang Bapak juga," tambahnya.