bakabar.com, LONDON – Serangan di Bandara Kabul Afganistan, tempo hari, telah menewaskan dua warga Inggris.
Selain dua warga Inggris, satu anak dari warga negara Ratu Elizabeth itu juga tewas dalam serangan di bandara Kabul, Afganistas, pada Kamis (26/8) lalu.
“Ini adalah orang-orang yang tak bersalah dan menjadi sebuah tragedi bahwa ketika mereka berupaya menyelamatkan orang terkasihnya ke Britania Raya, mereka dibunuh oleh teroris pengecut,” kata , menurut Menteri Luar Negeri Dominic Raab seperti dilansir Antara, Sabtu (28/8).
Serangan bandara Kabul pada Kamis, yang menewaskan 13 pasukan AS dan sedikitnya 79 warga Afghanistan, diklaim oleh kelompok ISIS. Afiliasi ISIS di Afghanistan, ISIS-Khorosan, muncul sebagai musuh negara Barat maupun Taliban.
Sementara itu dua warga negara Inggris lainnya terluka dalam serangan tersebut, lanjut Raab. “Serangan keji kemarin menyoroti bahaya yang dihadapi oleh orang-orang di Afghanistan sekaligus memperkuat alasan kami melakukan semua yang kami bisa untuk mengeluarkan orang-orang,” katanya.
Menteri Pertahanan Ben Wallace sebelumnya mengatakan bahwa Inggris tidak akan menerima orang lagi dalam evakuasi dari Kabul, selain mereka yang sudah berada di dalam bandara.
Wallace menyebutkan Inggris sedang mempersiapkan 1.000 orang terakhir di lapangan terbang yang akan diangkut saat kehadirannya selama 20 tahun di Afghanistan berakhir.
Klaim Taliban, Kuasai Tiga Titik Penting Bandara Kabul Afganistan