bakabar.com, MARABAHAN - Dua kesatria bersaing dalam kategori kreasi di Festival Layang-layang Barito Kuala (Batola) 2023 di Kecamatan Jejangkit. Lantas siapa yang menjadi juara?
Kedua kesatria dimaksud adalah Kesatria Sebatung Kotabaru yang dimainkan Joko Trisartono, melawan Kesatria Bakumpai dengan pelayang Ade Sofyan Mardan dari Marabahan.
Uniknya kedua layangan sama-sama merepresentasikan sesosok pria berperawakan kokoh, serta mengenakan pakaian adat khas Dayak.
Tak mengherankan kalau aksi dua layangan kreasi tersebut banyak menyedot perhatian penonton di eks lahan parkir Hari Pangan Sedunia (HPS), Sabtu (20/8).
Terlebih bukan perkara mudah menaikkan layang-layang berukuran lebih dari 1 meter, ketika tiupan angin kurang memadai.
Lantas berdasarkan penilaian juri yang menggunakan berbagai indikator seperti gegulakan di udara dan kemampuan terbang, Kesatria Sebatung dinobatkan sebagai jawara.
Baca Juga: Kembali Berlangsung di Jejangkit, Festival Layang-layang Batola Diikuti Ratusan Peserta
Atas keberhasilan itu, Kesatria Sebatung berhak membawa pulang uang hadiah sebesar Rp5 juta.
Kemudian atas apresiasi Penjabat Bupati Batola, Mujiyat, Kesatria Sebatung mendapat bonus tambahan senilai Rp5 juta.
Adapun peringkat ketiga ditempati Pesawat (Marabahan). Disusul Penari Enggang (Kotabaru) di urutan keempat, Kaluang Besar (Tapin) di peringkat kelima, dan Dandang (Jejangkit) di posisi keenam.
"Berkaca dari keberhasilan juara layangan kreasi, bentuk-bentuk yang mengusung kearifan lokal juga dapat diolah sedemikian rupa," papar Mujiyat ketika menutup resmi pelaksanaan festival, Minggu (20/8).
"Saya mengapresiasi dengan menambahkan bonus Rp5 juta untuk juara. Semoga terus termotivasi dan lebih baik kedepan," imbuhnya.
Selain layangan kreasi, kategori aduan juga tidak kalah menarik. Dalam duel final yang mempertandingkan tiga sesi, Rizky Batuah (Alalak) menghentikan perlawanan Saidi (Tabunganen).
Di sesi pertama, Rizky Batuah memetik kemenangan yang cukup mudah. Namun di sesi kedua, Saidi tampil lebih tenang dan mampu menyamakan kedudukan.
Sementara di sesi ketiga atau penentuan, pertarungan lebih alot. Saidi berusaha bermain sabar, tetapi Rizky bermain agresif dan berhasil memutuskan benang lawan.
"Angin agak kurang mendukung, terutama di final. Makanya saya berusaha bermain cepat di sesi awal," ungkap Saidi.
"Terlepas dari peringkat, saya tetap senang bisa berpartisipasi dan meramaikan Festival Layang-layang Batola 2023," sambung warga Desa Tabunganen Tengah ini.
Sedangkan Rizky mengakui berusaha tetap tenang, sehingga mampu memenangi sesi pertama. Namun di sesi kedua, pria kelahiran Banjarmasin ini melakukan kesalahan.
"Lalu di sesi terakhir, sebisanya saya lebih tenang mencari posisi atas. Alhamdulillah setelah jebret sekali, saya bisa mengenai sasaran," jelas Rizky.
"Kalau soal angin, memang terkadang turun naik. Mungkin karena terpengaruh kebakaran hutan. Namun secara umum, saya tak menemui kendala berarti," imbuhnya.
Atas keberhasilan itu, Rizky memperoleh uang hadiah sebesar Rp5 juta. Sedangkan Saidi membawa pulang hadiah Rp4 juta.
Baca Juga: Corona Tunda Festival Layang-layang Batola?
Adapun peringkat ketiga dan berhak atas hadiah Rp3 juta, ditempati Mahdiannor dari Jejangkit. Kemudian di urutan keempat, bercokol Samsuni dari Martapura dan mendapatkan hadiah Rp2 juta.
"Alhamdulillah pelaksanaan Festival Layang-layang Batola 2023 berlangsung lancar dengan 128 peserta kategori aduan, serta kategori kreasi sebanyak 70 orang," papar Sabirin, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) Batola.
"Mengingat antusias pelayang dan masyarakat, insyAllah penyelenggaraan selanjutnya akan lebih besar. Terlebih pembatasan kegiatan tak lagi diberlakukan, sedangkan perizinan sudah dibuka," pungkasnya.
