bakabar.com, BATULICIN - Dua kepala desa (Kades) di Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, yaitu Kades Banjarsari dan Mekar Jaya, mengakui keberadaan perusahaan jalan hauling dan underpass untuk angkutan batubara memberi manfaat bagi warga di wilayahnya.
Sejumlah perusahaan pengelola jalan hauling serta underpass untuk angkutan batubara yang berada di wilayah Desa Banjarsari maupun Desa Mekar Jaya, sejauh ini sudah menjalankan tangggung jawab sosial mereka dengan baik untuk warga sekitar.
"Selama ini, perusahaan-perusahaan pengelola jalan hauling maupun underpass di wilayah Desa Banjarsari, sudah bekerja dengan professional. Mereka juga memberikan kontribusi yang positif bagi kemajuan desa maupun warga kami," ujar Kades Banjarsari, H. Aep Syarifudin, SP.
Kepada bakabar.com, Rabu (1/12/2021), Kades Banjarsari H. Aep Syarifudin menjelaskan, jalan hauling yang melewati wilayah desanya adalah jalan hauling dan underpass yang dikelola PT. Taodano Mandiri Abadi atau TMA, yang merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Batulicin Enam Sembilan group.
Selama ini, ujar H. Aep, komunikasi antara pemerintahan desanya dengan PT. TMA berjalan baik. "Setiap bulan warga kami mendapatkan uang santunan dari pihak perusahaan. Santunan itu bahkan langsung dikirim ke rekening warga. Kalau tidak salah, jumlahnya mencapai 800 rekening untuk 800 kepala keluarga. Ya itu satu desa lah," ungkap H. Aep.
Mengenai jumlah dana setiap rekening warganya, Kades Banjarsari tersebut mengaku tidak tahu persis. "Jumlahnya bervariasi. Tapi yang jelas itu salah satu bentu perhatian perusahaan terhadap warga sekitar yang pemukimannya terlewati jalan hauling dan underpass," katanya.
Keberadaan underpass juga sangat membantu kelancaran lalulintas, dan selama ini tidak ada permasalahan.
Disisi lain, kata Kades Banjarsari, pihak PT. TMA dan beberapa perusahaan lainnya yang beroperasi di wilayah Desa Banjarsari sangat antusias membantu desa, misalnya dalam hal pembangunan atau perbaikan jalan desa. "Perusahaan-perusahaan tersebut, selalu membantu kepentingan desa. Lalu tiap tahun desa kami juga mendapat bantuan hewan kurban," kata H. Aep.
Kades Banjarsari juga membantah informasi warganya kena penyakit inpeksi saluran pernapasan atas atau ISPA akibat debu dari jalan hauling. "Ah itu tidak benar. Saya selalu cek ke pos pelayanan kesehatan terpadu di desa saya. Tidak ada tuh warga yang kena ISPA karena debu jalan," tandasnya.
Hal senada dikemukakan Kepala Desa Mekar Jaya, di Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Wiyono Setiawan.
Menurut Wiyono, masuknya investor seperti perusahaan jalan hauling dan underpass yang melewati Desa Mekar Jaya, memberikan efek domino bagi perekonomian warga desa. "Misalnya, warga desa kami bisa membangun kos-kosan, rumahnya bisa disewakan jadi kantor, perdagangan seperti warung dan rumah makan juga tumbuh. Ini kan bagus," katanya.
Kemudian, lanjut Wiyono, pihak perusahaan juga bekerja dengan professional. Komunikasi dengan pihak desa juga berjalan baik. "Sejauh ini tidak ada masalah," tegasnya.
Sama halnya dengan Desa Banjarsari, warga Desa Mekar Jaya juga mendapatkan uang santunan langsung ke rekening warga setiap bulan dari pihak perusahaan. "Uang santunan itu sudah berjalan sejak 2018 kalau tidak salah," ungkap Wiyono.
Perusahaan yang mengelola dua underpass di wilayah Desa Mekar Jaya adalah PT. Bina Batulicin Usaha atau BBU yang juga salah satu anak perusahaan dari PT. Batulicin Enam Sembilan group.
Wiyono Setiawan menyatakan bahwa, yang penting dari kehadiran investor di wilayahnya adalah perhatian. "Dan sejauh ini PT. BBU dan Enam Sembilan group memberikan perhatiannya kepada desa kami. Mereka siap memberikan bantuan untuk kemajuan desa kami sesuai kebutuhan, mulai jalan desa, pendidikan hingga tempat ibadah," tandasnya. *