tanah bumbu

Dua Desa di Tanbu Dicanangkan Jadi Kampung Tangguh Banua

apahabar.com, BATULICIN – Desa Mustika dan Desa Waringin Tunggal di Kecamatan Kuranji, Kabupaten Tanah Bumbu dicanangkan…

Featured-Image
Kapolres, Dandim, dan unsur Forkopimda saat meninjau kampung tangguh banua. Foto-Istimewa.

bakabar.com, BATULICIN – Desa Mustika dan Desa Waringin Tunggal di Kecamatan Kuranji, Kabupaten Tanah Bumbu dicanangkan sebagai Kampung Tangguh Banua dalam rangka pencegahan dan penanganan Covid-19.

Pencanangan dipimpin oleh Kapolres Tanah Bumbu, AKBP Sugianto Marweki, didampingi Dandim 1022/TNB, Letkol Czi Bintarto Joko Yulianto, dan Kepala DPMD, Nahrul Fajeri, Senin (15/6).

“Kampung tangguh banua ini dibentuk untuk lebih mengedepankan masyarakat dalam rangka pencegahan Covid-19 saat ini,” ungkap Kapolres Tanah Bumbu, AKBP Sugianto Marweki.

Dibentuknya Kampung Tangguh Banua bukan hanya untuk menghadapi Covid-19 saja, namun juga permasalahan lain yang ada di wilayah tersebut.

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 berdampak di seluruh aspek masyarakat. Pandemi ini telah merenggut nyawa, harta benda, dan mata pencarian, serta menyebabkan banyak permasalahan yang merugikan.

Dandim 1022/TNB, Letkol Czi Bintarto Joko Yulianto, mengapresiasi kepada Desa Mustika dan Desa Waringin Tunggal atas keberhasilannya menjadi Kampung Tangguh Banua di Kecamatan Kuranji.

Dandim berharap kampung tangguh ini juga siap melaksanakan tatanan kehidupan baru dengan memperhatikan protokol kesehatan.

“Kami mengharapkan kesadaran kita semua untuk bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19, sehingga Tanah Bumbu akan segera terbebas dari wabah tersebut,” pungkasnya.

Sementara Bupati Tanah Bumbu melalui Kepala DPMD, Nahrul Fajeri, mengatakan kampung tangguh banua yang digagas Kapolri serta unsur terkait ini adalah strategi yang tepat dalam penanggulangan penyebaran Covid-19 di desa-desa.

Kemandirian desa dengan berbagai inovasi yang dilakukan masyarakat menjadikan wilayahnya benar-benar siap dan tangguh menghadapi pandemi Covid-19.

Salah satunya pemanfaatan pekarangan rumah dalam ketahanan pangan, dan pematuhan anjuran protokol kesehatan dalam beraktivitas.

Kedua desa ini dinilai sukses melakukan aksi percepatan penanganan Covid-19, sekaligus edukasi masyarakat secara masif, sehingga kedua desa ini menjadi kawasan zero Covid-19.

Keberhasilan ini dinilai dari kesigapan pemerintah desa melalui tim relawan gugus tugas desa dalam menekan angka penyebaran Covid-19 di desa masing-masing.

Beberapa inovasi yang mendukung penanganan covid-19 di desa tersebut di antaranya tersedianya ruang/bangunan isolasi mandiri, posko kesehatan, posko siaga bencana dan screening room.

Selain itu, terkait ketahanan pangan, dengan perkebunan, pertanian, dan peternakan ikan air tawar hingga dapur umum.

Tak hanya itu, desa ini juga telah menyiapkan pos singgah bagi warga pendatang dan areal pekuburan beserta tukang gali kubur khusus.

Editor: Puja Mandela



Komentar
Banner
Banner