bakabar.com, KOTABARU – Dua desa di Kotabaru sukses dinyatakan lulus verifikasi program kampung iklim (Proklim).
Dua desa yang dinyatakan lulus verifikasi itu adalah, Desa Langadai, Kecamatan Kelumpang Hilir, dan Desa Gunung Ulin, Kecamatan Pulau Laut Utara.
Menyikapi keberhasilan itu, Tim Proklim, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Selatan mulai bergerak turun tangan.
Terbaru, jajaran DLH Povinsi Kalimantan Selatan bertandang ke Kotabaru guna memberikan pembinaan terhadap dua desa tersebut, Kamis (10/9) pagi.
Pembinaan itu dilakukan, sebagai persiapan menjelang penilaian oleh tim Proklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI.
Kepala Seksi (Kasi) Pemeliharaan Lingkungan Provinsi Kalimantan Selatan, Moh Khoirullah mengatakan pembinaan terhadap dua desa dilakukan menghadapi penilaian tim Proklim Kementerian LHK.
“Jadi, Kotabaru sebenarnya mengusulkan lima desa. Akan tetapi, yang lulus verifikasi hanya dua desa yakni, Desa Langadai, dan Desa Gunung Ulin,” ujar Khorullah di Kotabaru.
Selain itu, sambung Khorullah, tujuan kampung iklim sebenarnya untuk mensejahterakan masyarakat yang dituntut memiliki inovasi dalam hal memelihara serta melestarikan lingkungan.
“Mereka itu melakukan aksi adaptasi dan mitigasi. Misalkan, aksi mitigasi penanggulangan bencana, tidak membuang sampah sembarangan, menjaga roob, dan mangrove serta aksi adaptasi soal ketahanan pangan,” terangnya.
Terdapat tiga aspek yang akan dinilai untuk Proklim. Di antaranya, aksi adaptasi 30 persen, aksi mitigasi 30 persen, dan aksi kelembagaan 40 persen.
“Nah, aspek penilaian itu sudah dari dulu kita sosialisasikan melalui DLH Kotabaru,” pungkasnya.
Sekretaris Daerah Kotabaru, Said Akhmad mengapresiasi langkah dari pemerintah provinsi dalam hal pembinaan kepada dua desa yang terpilih atau lulus verifikasi dalam Proklim.
“Tentu saja, kami sangat mendukung dan mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh pemerintah provinsi ini. Semoga, dua desa tersebut menjadi yang terbaik,” ujar Said, didampingi Sekretaris DLH, Emi Siswanti.
Editor: Muhammad Bulkini
