bakabar.com, BANJARBARU Â – Anggota Komis 3 DPRD Banjarbaru, Nurkhalis Anshari menyebut kasus pelangsiran di kota Banjarbaru adalah masalah klasik. Dia berharap ada komunikasi dari SKPD terkait, aparat keamanan, dan pemilik SPBU.
"Kami berharap ada komunikasi dari SPKD dan aparat keamanan juga para pemilik SPBU sehingga bisa diurai masalah pelangsiran tersebut," tutur Nurkhalis Anshari, Senin (1/11).
Anshari menyayangkan, jika beberapa saat yang lalu hal seperti ini memakan korban jiwa di daerah Liang Anggang.
"Kami berharap ada inisiatif dari pemerintah kota agar bisa mengurai benang kusutnya," harapnya.
Nurkhalis menjelaskan, jika cara untuk mengurai benang kusut tersebut, di antaranya mengundang berbagai pihak, dari pemilik SPBU, aparat keamanan (Polisi) hingga komunitas para pelangsir.
"Kita tidak nyaman jika melihat ada orang melangsir. Miris, dengan seperti ini ayo kita dukung pemerintah untuk duduk satu meja mengatasi masalah ini," jelasnya.
Nurkhalis juga mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pimpinannya serta komisi terkait untuk memfasilitasi tempat untuk mengurai benang kusut yang tidak ada habisnya tersebut.
"Ini berhubungan yang menangani Komisi 2 terkait perdagangan," ujarnya.
"Ini tidak ada habisnya. Orang harus bayar dan lainnya. LPG aja bisa diatasi dengan kartu pengendali. Coba nanti terkait ini kita coba bagaimana, apakah tidak boleh mengisi dengan jerigen, atau sehari hanya sekali saja boleh mengisi. Ini harus dicari formulanya untuk meminimalisir pelangsiran ini, dan ini menjadi pelajaran bagi kita semua," tuturnya.