bakabar.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani terus mendorong pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara untuk menjadi kota bebas emisi (zero emission).
Sejauh ini Jepang sangat tertarik dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara baik dari segi skenario maupun kemajuannya. Untuk itu pemerintah terus membuka peluang kerjasama dengan jepang agar mau berinvestasi pada pembangunan di IKN.
“Dari pihak jepang, baik itu perusahaan-perusahaan Jepang maupun pemerintah Jepang lebih kepada bagaimana melihat rencana pembangunan dan tentu mereka melihat kesempatan-kesempatan tertentu untuk pembangunan di IKN,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/2).
Perusahaan maupun Pemerintah Jepang sejauh ini terus melihat rencana pembangunan IKN dan melihat secara oportunis hal-hal yang menjadi perhatian, seperti bidang energi terutama energi terbarukan, yang terkait dengan emisi nol bersih karbon serta berbagai infrastruktur.
Baca Juga: Pembangunan IKN, Menteri PUPR Ingatkan Soal Menjaga Kualitas
“Area yang jadi perhatian dari Jepang adalah bidang energi terutama renewable dan ini dikaitkan dengan komitmen zero emission dari sisi karbon dan berbagai proyek infrastruktur,” ucapnya.
Menkeu Sri Mulyani juga memaparkan tentang rencana jangka panjang dari pembangunan IKN. Termasuk berbagai insentif fiskal yang telah dan akan diberikan sesuai undang-undang.
“Berbagai insentif fiskal telah kita lahirkan atau kita sampaikan bertujuan untuk meningkatkan peran dari partisipasi swasta nasional maupun internasional,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi mengungkapkan akan terdapat beberapa pertemuan di Jepang untuk membahas pembangunan IKN pada bulan ini.
Baca Juga: Kemenkeu sebut Belanja Negara pada 2022 Tumbuh Rp304,3 Triliun
"Di tanggal 24 Februari 2023, akan terdapat pertemuan yang membahas konsep teknokratik IKN yang dilihat dari sudut pandang sebagai kota hutan," katanya.
Kemudian pada tanggal 26 Februari 2023 akan diadakan forum bisnis untuk menjelaskan secara detail rencana pembangunan IKN beserta seluruh fasilitas dan insentif yang akan diberikan kepada investor.
"Salah satu kegiatan pembahasan mengenai IKN ini juga disponsori oleh perusahaan Jepang yang sudah menyatakan minat dalam pembangunan IKN," ucap Heri.