bakabar.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) gencarkan kampanye Makan Enak Makan Sehat Makan B2SA. Demi meningkatkan keseimbangan gizi generasi muda.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi menyebut program itu digalakkan sebagai upaya untuk menyadarkan generasi penerus. Bahwa konsumsi protein, sayur dan buah-buahan begitu penting.
"Ketidakseimbangan pola konsumsi akan berdampak pada kesehatan individu, dan pada akhirnya memengaruhi kualitas sumber daya manusia kita ke depan." kata Arief, Kamis (17/8).
Baca Juga: Kebijakan Pupuk Subsidi, Bapanas: Penguatan Cadangan Beras Pemerintah
Dari Pola Pangan Harapan (PPH) tahun 2022, skornya menunjukkan keragaman konsumsi pangan mengalami peningkatan. Angkanya sebesar 92,9. Melampaui target yang ditetapkan 92,8.
Meski begitu, kata Arief, masih perlu ada penyeimbangan konsumsi pangan. Di mana porsi pangan sumber karbohidrat masih belum menunjukkan angka ideal. Sesuai rekomendasi Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG).
Biar tahu saja. Pada gelaran Sinergi dan Kolaborasi Mewujudkan Merdeka Pangan di Kupang, Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu. Salah satu isu yang didorong adalah bagaimana pangan lokal menjadi tuan di negeri sendiri.
Baca Juga: Agribisnis Sorgum, Bapanas: Sinergitas Terintegrasi Hulu Hillir
Merdeka pangan, lanjutnya, memiliki muatan kemandirian yang mensyaratkan produksi pangan dari dalam negeri.
"Kami mendorong pengurangan konsumsi nasi dan mensubstitusi dengan pangan sumber karbohidrat lain yang melimpah dari negeri ini seperti singkong, jagung, talas, sagu dan lainnya," ujarnya.
Dalam gelaran tersebut, tak kurang dari 10.000 porsi jagung bose, sei sapi, dan sayur kelor telah dibagikan. Sebagai menu B2SA untuk mengedukasi masyarakat tentang pola pangan sehat dengan mengoptimalkan pemanfaatan pangan lokal.