bakabar.com, MARABAHAN – Akibat arus sungai yang cukup deras, jembatan utama penghubung Desa Tabunganen Pemurus dengan Desa Tanggul Rejo di Kecamatan Tabunganen, nyaris terputus sama sekali.
Akibat tiga tiang penyangga yang terlepas, jembatan dari kayu ulin sepanjang sekitar 80 meter tersebut sudah tidak mungkin lagi digunakan.
Kondisi jembatan tersebut juga mendapat perhatian luas, ketika diunggah akun Facebook bernama Ahmadi Madi, Minggu (2/1).
“Ulun sekedar minta tolong buat pemerintah daerah agar meninjau jembatan Tabunganen Pemurus yang dalam keadaan rusak parah (putus),” tulis Ahmadi.
“Karena jembatan ini berpengaruh besar buat perekonomian masyrakat sekitar. Karena di samping jembatan ini ada sebuah pasar yang selalu ramai pada hari Selasa pagi. Juga bnyak anak-anak sekolah menggunakan jembatan ini,” tambahnya.
Tidak cuma warga desa terdekat, perbaikan jembatan tersebut juga dibutuhkan sejumlah desa di Kecamatan Tabunganen.
“Kami warga Tanggul Rejo sampai Kuala Lupak sangat membutuhkan ini jembatan. Selain ke Pasar Selasa, juga ke Pasar Minggu, Tamban dan Banjarmasin. Jadi mohon dipertimbangkan,” komentar akun Amang Ato.
Diketahui jembatan tersebut sudah mulai rusak dalam sebulan terakhir. Kerusakan bertambah parah, setelah setiap hari dihantam arus dan material keras lain, ditambah peningkatan curah hujan.
Sementara jembatan belum diperbaiki pihak berwenang, warga harus menggunakan transportasi air untuk menyeberang.
“Untuk antar jemput anak sekolah, kami menggunakan kelotok. Sebelumnya anak-anak menggunakan jembatan tersebut untuk menuju sekolah,” papar Hamidan, salah seorang warga Tabunganen Pemurus, Senin (3/1).
Sementara Kepala Desa Pemurus Tabunganen, Suriansyah, sudah melaporkan kerusakan tersebut kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Barito Kuala.
“Kami sebenarnya ingin melakukan perbaikan sementara. Namun terkendala ketersediaan bahan, sehingga terpaksa harus menunggu,” beber Suriansyah.
Di sisi lain, Kepala Dinas PUPR Batola, Saberi Thanoor, menjelaskan telah menerima laporan kerusakan dan menyusun rencana perbaikan.
“Namun karena arus sungai masih deras dan kedalaman air yang tinggi, terpaksa pekerjaan ditunda sementara,” tandasnya.